Korban Meninggal Bertambah jadi 31 Orang, 22 Orang Masih Dalam Pencarian

Padang, Sindotime-Tim evakuasi bencana tanah longsor dan
banjir bandang Sumbar, terus melakukan upaya penanganan di lapangan. Bahkan
informasi dari Polda Sumbar, korban meninggal dunia hingga pukul 17.00, terus
bertambah menjadi 31 orang dan sebelumnya yang hanya sebanyak 15 orang.

Kemudian untuk korban luka berat berjumlah sebanyak 26 orang
dan sebanyak 20 orang luka ringan. Sedangkan, untuk korban yang masih tertimbun
dan hanyut dan masih dalam proses pencarian dan evakuasi sebanyak 22 orang.

Kemudian untuk jumlah rumah yang mengalami kerusakan
berjumlah 231 rumah, masjid 6 unit, mushala 13 unit, jembatan putus 14 jalan putus
2, kedai 21 unit, ekskavator 1, mobil roda empat ada empat, truk 3 unit,
kendaraan roda dua ada lima.

“Rincian ini masih akan terus kami update, karena masih
berproses. Dan juga kami sejak tadi malam hingga sore ini bersama unsur terkait
lainnya sedang berupaya untuk meminimalisir kerugian maupun korban jiwa,” ujar
Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono memberikan keterangan saat live TV One,
Minggu (12/5/2024).

Untuk korban yang meninggal ada di beberapa rumah sakit seperti
RS Bhayangkara di Padang, rumah sakit di Bukittinggi, serta rumah sakit yang
ada di beberapa daerah yang sedang didata tim gabungan penanggulangan bencana.

Diakui, korban meninggal yang terbanyak ada di rumah sakit
di Bukittinggi yang mencapai 19 orang. Karena ini akibat banjir bandang yang
terjadi sekitar pukul 21.00 secara tiba-tiba.

Dari kronologisnya, disebutkan jika informasi awal terjadi hujan
deras pukul 17.00 pada Sabtu (11/5/2024). Sampai akhirnya terjadilah tanah
longsor dan banjir bandang di beberapa titikdi ketiga wilayah ini.

Untuk proses pencarian korban yang hanyut, tim gabungan
penanganan bencana yang terdiri dari BPBD, Polri, TNI dan lembaga lainnya,
terus melakukan pencarian dengan menelusuri aliran sungai. Bahkan, pencarian
akan dilakukan sampai ke muara.

“Kemungkinan ada yang hanyut dan nyangkut di pohon-pohon
kayu atau bebatuan. Kami sudah kerahkan anggota Brimob, Samapta dan Pol Airud
untuk menelusuri jalur-jalur sungai sampai ke muara,” ungkap Irjen Pol Suharyono.

Selain itu, pihak Polda Sumbar juga sudah menyiagakan
sebanyak 14 posko untuk wilayah Padang Pariaman, Padang Panjang, Bukittinggi. Di
antaranya adalah posko pengamanan, posko laporan orang hilang atau pelayanan,
termasuk juga posko pelayanan dapur umum dan juga pengungsian.

“Untuk dapur umum dan juga pengungsian masih belum
dioptimalkan karena hingga kini masih belum ada warga yang membutuhkan,” aku
orang nomor satu di Polda Sumbar tersebut.

Untuk mengantipasi terjadinya banjir susulan, Polda Sumbar
juga sudah mengalihkan arus lalu lintas dan melakukan imbauan kepada masyarakat
untuk tidak melalui jalur-jalur yang terban tersebut. Karena pihaknya menduga,
jika malam terjadi hujan, maka dikhawatirkan akan terjadi tanah longsor atau
banjir susulan.(zoe)