News  

Perkuatan Sistem Penanggulangan Bencana di Wilayah Perairan

SIAGA: Latihan Gabungan Kesiapsiagaan Kecelakaan Kapal yang digelar di Dermaga Bungus, Kota Padang.(pemprov sumbar)


Padang, Sindotime-Perkuatan sistem penanggulangan bencana di
wilayah perairan menjadi salah satu komitmen dari Pemerintah Provinsi Sumatera
Barat. Langkah konkret ini diwujudkan melalui keikutsertaan dalam Latihan Gabungan
Kesiapsiagaan Kecelakaan Kapal
yang digelar di Dermaga Bungus, Kota
Padang, Selasa (26/8). Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari
Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, hingga pemerintah daerah.

Wakil Gubernur Sumatera Barat,
Vasko Ruseimy, menyampaikan bahwa kepercayaan sebagai tuan rumah latihan
tingkat regional Sumatera menjadi momentum penting untuk meningkatkan sinergi
antarlembaga serta memperkuat perlindungan terhadap masyarakat pesisir.

“Latihan ini bukan sekadar
simulasi, tetapi bagian dari penguatan sistem tanggap darurat di Sumbar. Kami
berharap ini berdampak langsung terhadap keselamatan masyarakat, khususnya di
wilayah maritim,” ujar Vasko.

Lebih lanjut, ia menegaskan
bahwa kesiapsiagaan harus ditunjang dengan kelengkapan sarana dan prasarana.
Oleh karena itu, Pemprov Sumbar telah mengusulkan penempatan helikopter SAR di
wilayah Sumbar guna mempercepat respon dalam operasi darurat, baik di darat
maupun di laut.

“Jika helikopter SAR bisa
disiagakan di Sumbar, waktu tempuh untuk menjangkau lokasi bencana bisa jauh
lebih cepat dan efisien,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur
Kesiapsiagaan Basarnas, Noer Isrodin Muchlisin, menjelaskan bahwa meskipun
terdapat efisiensi anggaran secara nasional, pelaksanaan operasi pencarian dan
pertolongan tetap berjalan maksimal berkat kolaborasi lintas sektor.

“Efisiensi memang ada, tapi
dengan sinergi antara Basarnas, TNI, Polri, dan instansi lain, kita tetap mampu
memberikan layanan SAR yang optimal. Kemanusiaan tetap jadi prioritas utama,”
tegasnya.

Ia juga menyoroti tingkat
kerawanan bencana di Sumatera Barat yang cukup tinggi, mulai dari potensi
erupsi gunung api, longsor, hingga kecelakaan laut. Untuk itu, latihan gabungan
seperti ini sangat penting dalam menyatukan standar operasi dan membangun
koordinasi yang solid antar pemangku kepentingan.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan
nyata, Basarnas telah menempatkan dua kapal besar di Mentawai dan Padang, serta
sejumlah peralatan pendukung lainnya seperti rigid inflatable boat (RIB). Kolaborasi
dengan satuan Polair, TNI AL, dan Kemenhub turut memperkuat pengamanan di
wilayah perairan Sumbar.

Melalui latihan ini, Pemprov
Sumbar bersama lembaga terkait berupaya meningkatkan kapasitas respon bencana,
sekaligus memastikan masyarakat terlindungi dari risiko kecelakaan di laut.(*/zoe)