Qasidah Kolaboratif Khas Minangkabau Bangkitkan Seni Budaya Islam Sumbar

SATUKAN TEKAD: Sinergi antara tenaga pengajar dari Kemenag Padang dan sejumlah madrasah.(haris tj/sindotime) 


Padang, Sindotime Kementerian
Agama (Kemenag) Kota Padang turut ambil bagian dalam Festival Seni Budaya Islam
tingkat Provinsi Sumatera Barat dengan menampilkan karya inovatif dalam bentuk
video Qasidah Kolaboratif berdurasi 15 menit. Tidak sekadar menampilkan
lantunan lagu religius, video ini dikemas dengan pendekatan seni pertunjukan
yang memadukan vokal qasidah, tarian, serta musik tradisional Minangkabau,
seperti talempong.

“Ini bukan qasidah dalam format konvensional. Kami
merancangnya sebagai bentuk kolaborasi budaya—menggabungkan unsur vokal, tari,
dan musik etnik Minangkabau secara utuh,” jelas Aidil Kurdiansyah, selaku
koordinator lomba, saat diwawancarai pada Jumat (25/7).

Proses produksi melibatkan sinergi antara tenaga pengajar
dari Kemenag Padang dan sejumlah madrasah. Di belakang layar, terdapat
kolaborasi kreatif dari Syahrul (MAN 2), Ilham Taufiq (MAN 1), serta Zarisman,
Syahrani SP, dan Dinda Novianti dari Kemenag. Sementara itu, elemen pertunjukan
diisi oleh siswa madrasah binaan, antara lain penari dari MTsN 3 Padang,
pemusik talempong dari MAN 3 Padang, serta grup qasidah El Zahra yang diasuh
oleh Elnida.

Selama dua hari berturut-turut, tim telah menjalani latihan
intensif guna menyatukan semua elemen pertunjukan secara harmonis—mulai dari
vokal, koreografi, hingga musik pengiring. “Kami berharap karya ini tidak
hanya mampu bersaing di tingkat provinsi, tapi juga layak mewakili Sumatera
Barat di level nasional,” ujar Aidil penuh optimisme.

Festival ini diselenggarakan oleh Kanwil Kemenag Sumatera
Barat dengan format kontemporer—peserta cukup mengirimkan video berdurasi
maksimal 15 menit yang berisi lagu wajib dan lagu pilihan.

Kepala Kantor Kemenag Kota Padang, Edy Oktafiandi,
menegaskan bahwa partisipasi dalam lomba ini memiliki makna lebih dari sekadar
kompetisi. “Tujuan utama kami adalah mendorong pengembangan potensi seni Islami
di lingkungan madrasah dan Kemenag. Kemenangan tentu kami targetkan, tetapi
yang lebih utama adalah menjadikan karya ini sebagai media syiar yang sarat
nilai edukatif, religius, dan kebudayaan,” ujarnya saat meninjau proses
rekaman.

Video ini diproduksi secara profesional dengan dukungan tim
kreatif lokal. Aransemen musiknya dibuat lebih modern tanpa meninggalkan
karakteristik qasidah klasik. Lagu-lagu yang dibawakan mengusung tema
ketakwaan, persatuan umat, dan semangat moderasi beragama—nilai-nilai yang
menjadi roh dari Festival Seni Budaya Islam itu sendiri.

Video Qasidah Kolaboratif ini dijadwalkan akan dikirim untuk
penilaian pada awal Agustus. Dengan semangat kebersamaan dan kreativitas yang
ditampilkan, Kemenag Padang berharap dapat mempersembahkan prestasi terbaik
bagi Sumatera Barat.(Haris Tj)