MENAKJUBKAN: Entrepreneur kondang asal Sumbar, Elyzawati atau yang lebih dikenal dengan Bunda Reffan bersama Ketua DPRD Sumbar, Muhidi, Kadisdik Sumbar, Barlius dan Kepala Cabdin VIII Disdik Sumbar, Mulyadi Wijaya memperlihatkan batik Minang original yang dibikin di Padang dan kini sudah merambah ke beberapa negara dan mampu bersaing di pasar global.(zoe/sindotime)
Padang, Sindotime-Sebagai ujung
tombak dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, guru dan Kepala Sekolah (Kepsek) tidak
hanya dituntut untuk menjalankan profesi dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
Namun lebih dari itu. Seorang guru
atau kepsek juga harus mampu meng ”up
grade” dirinya dalam hal apapun. Termasuk dalam hal entrepreneurship, yang pada akhirnya akan menghasilkan
jiwa-jiwa entrepreneur.
Mereka harus menjadi individu yang kreatif, inovatif, dan
berorientasi pada peluang, yang mampu mengidentifikasi kesempatan bisnis dan
mengubahnya menjadi usaha yang menguntungkan. Sehingga nantinya bisa
menginspirasi para murid untuk menjadi mandiri.
“Entrepreneur itu tidak mesti
jadi pedagang, namun bagaimana bisa menjadikan anak-anak mandiri dan bisa
membaca apa yang dibutuhkan pasar. Inilah salah satu kompetensi yang harus
dimiliki seorang Kepsek ataupun guru,” ujar entrepreneur kondang asal Sumbar, Elyzawati
atau yang lebih dikenal dengan Bunda Reffan, Senin (30/6).
Dia menilai, kompetensi kewirausahaan
yang dimiliki seorang Kepsek ataupun guru itu agar bisa membangunan karakter
entrepreneur di kalangan peserta didik di tiap mata pelajaran. Misalnya di mata
pelajaran biologi, bagaimana biologi ini bisa menghasilkan uang. Begitu pun di
mata pelajaran lainnya.
“Jadi entrepreneur ini adalah
bagaimana Kepsek bisa merubah mainset agar siswa tidak selalu berpikir untuk
penjadi ASN, namun menjadi generasi-generasi emas yang mandiri, yang bisa membaca
kebutuhan pasar,” aku wanita yang sudah sering didaulat sebagai narasumber entrepreneur
di berbagai kegiatan di Sumbar, bahkan di pentas nasional.
Disebutkan, di dunia pendidikan
di Sumbar, secara perlahan, insan pendidikan sudah mulai paham dengan
pentingnya arti entrepreneur bagi seorang guru ataupun kepsek. Seperti yang telah
dilakukan oleh Cabang Dinas Pendidikan Sumbar Wilayah VIII dengan membekali
kepala SMA/SMK/SLB dengan pengetahuan entrepreneur melalui kegiatan penguatan
kompetensi, dedikasi kepala sekolah dan pendidik di daerah terluar dan terpencil
Kabupaten Kepulauan Mentawai yang dilaksanakan di Gedung Baltekomdik Dinas
Pendidikan Sumbar, Sabtu (28/6).
Ketua DPRD Sumbar, Muhidi berharap, langkah yang
dilakukan Cabdin Wilayah VIII ini juga bisa diikuti oleh Cabdin lainnya yang
ada di Sumbar, termasuk dinas pendidikan yang ada di masing-masing
kabupaten/kota. Dengan menghadirkan pelaku usaha langsung. Sehingga Kepsek bisa membaca kebutuhan pasar saat ini. Dan berkarakter wirausaha.
Dia menyebut, Bunda Reffan salah satu contoh nyata seseorang yang dulunya guru dan pensiun di Disdik Sumbar yang sampai saat ini terus mengayomi masyarakat, terutama perempuan untuk menjadi keluarga produktif.
Sehingga beliau lebih bermanfaat di tengah masyarakat dengan menajdi motivator pengembangan usaha. Dan mampu membuktikan jika pensiun bukanlah akhir dari segalanya.
Ke depan, Bunda Reffan berpesan, bagi masyarakat dan dunia pendidikan yang mau menambah keterampilan, seperti batik, sulam, bordir, jahit, boga dan sebagainya, silahkan datang ke Bunda House Jalan Pramuka No.2 Padang. Ini gratis dan terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat.(zoe)