News  

Jadikan Persami Sumbar Pionir, Perempuan Pilar Penting Perkuat Perekonomian

PENUH HARAPAN: Ketum DPP Persami, Siti Nur Azizah saat melantik dan mengukuhkan DPW Persami Sumbar masa bakti 2025-2030 di Aula Gubernur Sumbar, Sabtu (19/7).(zoe/sindotime)


Padang, Sindotime-Perhimpunan saudagar muslimah Indonesia
(Persami) Sumbar harus mampu menjadi pionir dalam memperkuat literasi halal. Mengingat,
ranah Minang menjadi cikal bakal lahirnya organisasi tersebut, yang kini
menjelma menjadi organisasi besar yang berpengaruh tidak hanya terhadap
perekonomian di tanah air, namun juga perekonomian dunia.

Jika dilihat dari jumlah UMKM-nya kini sudah mencapai 47
ribu. Ini baru Kota Padang. Jika ditambahkan dengan kabupaten/kota lainnya,
maka akan semakin banyak UMKM yang punya potensi besar, tidak hanya bisa
menguasai pasar lokal, namun juga pasar global.

“Kita perlu mendorong produk-produk UMKM, khususnya yang
berada di Persami bisa memiliki produk yang inovatif, kompetitif sehingga bisa
memperluas pasarnya hingga ke pasar global. Dan kita mendukung Sumbar bisa
menjadi daerah produsen halal,” kata Ketum DPP Persami, Siti Nur Azizah saat
melantik dan mengukuhkan DPW Persami Sumbar masa bakti 2025-2030 di Aula
Gubernur Sumbar, Sabtu (19/7).

Dia juga tidak menampik jika produk-produk Indonesia
tersebut masih jauh tertinggal di pasar global, atau baru 13 persen dari nilai
total peluang pasar halal, yang nilainya cukup besar yakni sebesar 3,1 triliun
USD. Untuk mencapai itu semua, dibutuhkan kolaborasi.

Jadi produk-produk Indonesia harus otentik, punya kualitas
dan konsistensi dalam menciptakan produk-produk halal. Dan sering kali
produk-produk Indonesia tidak direkognisi di pasar global karena harganya tidak
kompetitif.

Adakalanya, dari aspek kualitas seperti pakeging,
konsistensi, juga sering kali tidak terjaga jika sudah naik kelas. Jadi ini
butuh peran serta dari dinas-dinas berkolaborasi untuk menembus dan bersaing di
pasar global. Di mana untuk bisa menembus pasar global dibutuhkan waktu yang
cukup lama, termasuk pemenuhan speksifikasi yang diharapkan.

“Ini (pelantikan DPW Persami Sumbar) awal dari pembangunan
candradimuka. Dan ranah Minang merupakan tanah yang kuat budayanya, jadi pelantikan
ini hendaknya jangan hanya seremonial melainkan perlu kesiapan sehingga membawa
kesejahteraan bagi umat di Sumbar,” ungkap anak mantan Wakil Presiden Ma’ruf
Amin tersebut.

Ketua DPW Persami Sumbar, Martin Kustanti menyebut, memiliki
1 juta UMKM yang ada di Sumbar, ini adalah sebuah kekuatan besar. Dari jumlah
tersebut, sebesar 62,7 persen para pelakunya adalah para perempuan-perempuan
hebat yang akan merekrut banyak tenaga yang akan bekerja.

Dari penelitian yang dilakukannya, jumlah UMKM di Sumbar
sudah banyak, tapi yang perlu dilakukan adalah rekognisi, bagaimana UMKM ini
bisa mengelola produk dengan nilai lebih tinggi lagi. Jadi yang perlu
diperhatikan adalah prosesnya, pakeging termasuk life selling.

“Salah satu terobosan kami ke depan adalah life selling yang harus
diimplementasikan. Bagaimana produk yang dijual tidak hanya offline, namun juga online. Jadi usai pelantikan ini, kita pastinya akan menyiapkan
program jangka pendek, menengah dan panjang sehingga jelas indikator keberhasilan
Persami Sumbar ini nantinya,” sebut Rektor UIN Imam Bonjol Padang tersebut.

Gubernur Sumbar yang diwakili Kadis Koperasi dan UMKM
Sumbar, Endrizal mengaku, pihaknya siap untuk bekerja sama dan mendukung
program-program yang digagas Persami Sumbar nantinya. Termasuk dengan memperkuat
komunikasi dengan OPD-OPD terkait yang ada di Sumbar.

“Insya Allah, kami siap mendukung program-program dari
Persami Sumbar nantinya. Dan kita berharap, UMKM kita bisa naik kelas dan
Sumbar bisa menjadi pusat literasi halal di tanah air,” ungkap mantan Pj Bupati
Agam tersebut.

Pembina Persami sekaligus Ketua GOW Sumbar, Dianita Maulin Vasko
juga tidak menampik, masyarakat Minang sudah dikenal dalam berdagang sejak
dulunya dan banyak yang berhasil menjadi saudagar andal. Dan saat ini lebih dari
600 ribu jumlah UMKM di Sumbar dengan omzet Rp 746 miliar pada 2023 menjadi Rp 952
miliar pada 2024.

“Melalui Persami ini, kita mendorong peran dan keterlibatan
perempuan dalam menggerakan roda perekonomian. Tentunya dengan saling berbagi
dan saling menguatkan untuk pengembangan UMKM yang lebih baik lagi di Sumbar,”
ungkap istri Wagub Sumbar, Vasko Ruseimy tersebut.

Ketua Pelaksana pelantikan dan pengukuhan DPW Persami
Sumbar, Elyzawati mengatakan, selain melantik dan mengukuhkan DPW Persami Sumbar,
juga ikut dilantik DPD Persami di lima kabupaten/kota seperti Padang, Padang Panjang,
Pessel, Pasaman, Pasbar dan Kota Solok.

“Sumbar merupakan tonggak sejarah lahirnya Persami yang
dulunya saudagar minang, kini bertransformasi dengan skala yang lebih luas,
yakni menjadi saudagar muslimah. Mudah-mudahan melalui Persami, kita dapat
terus meningkatkan peran perempuan dalam perkuatan perekonomian,” ungkap wanita
yang akrab disapa disapa Bunda Reffan tersebut.(zoe)