MURAH: GPM yang dilaksanakan di
halaman Masjid Istiqomah Anak Limau, Kelurahan Kubu Tanjung Kecamatan Aur
Birugo Tigo Baleh, Kota Bukittinggi, Senin (29/9).(pemko bukittinggi)
Bukittinggi, Sindotime—Antusiasme masyarakat begitu
tinggi saat pelaksanaan Gerakan
Pangan Murah (GPM) yang digelar oleh Pemerintah Kota
Bukittinggi bekerja sama dengan Bulog,
Senin (29/9). Kegiatan ini berlangsung di halaman Masjid
Istiqomah Anak Limau, Kelurahan Kubu Tanjung, Kecamatan Aur
Birugo Tigo Baleh.
Tujuan utama dari GPM ini adalah
memberikan akses bahan pokok dengan harga terjangkau di tengah lonjakan harga
pasar yang masih berlangsung. Tiga komoditas utama yang disediakan adalah beras, minyak
goreng, dan gula—tiga
bahan pokok yang dianggap memiliki tingkat substitusi rendah dan mengalami
kenaikan harga signifikan.
Ketersediaan dan Harga Komoditas Pokok Dini, petugas
lapangan dari Bulog, merinci jumlah komoditas yang disiapkan untuk masyarakat
di lokasi, Beras
Premium 5 kg: 19 karung, Beras Premium 10 kg: 10 karung, Beras
SPHP 5 kg: 108 karung, Minyakita 2 liter: 18 dus, Minyak
goreng botol 1 liter: 4 krat, Gula pasir: 20
kilogram.
Harga jual komoditas juga
dijaga tetap di bawah harga pasar. Misalnya, beras SPHP dijual seharga Rp 64.000 per 5 kg, sementara beras premium 10 kg
dipasarkan seharga Rp
154.000. Minyakita 2 liter dibanderol Rp
31.000, minyak goreng botol 1 liter Rp
18.000, dan gula pasir Rp
18.000/kg.
Respons Masyarakat
Salah seorang warga, Dewi, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat membantu di
tengah tekanan harga pasar. Ia menilai GPM mampu menghadirkan solusi konkret
bagi masyarakat yang mulai kesulitan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
“Harga bahan pokok sekarang
naik semua. Lewat program ini, kami bisa beli kebutuhan penting dengan harga
yang jauh lebih murah. Semoga ini bisa dilaksanakan secara rutin,” ujar Dewi.
Tak hanya itu, ia juga
berharap ke depan ada penambahan produk yang dijual seperti telur dan cabai, serta adanya program tambahan seperti diskon atau voucher subsidi harga untuk membantu
masyarakat ekonomi bawah.
Dukungan dari Pemerintah Kelurahan
Lurah Kubu Tanjung, Siziono Erik Apriyanto, S.Sos, turut memberikan apresiasi
atas inisiatif GPM ini. Menurutnya, program ini menjadi bentuk nyata kehadiran
pemerintah dalam membantu masyarakat menghadapi tantangan inflasi pangan.
“Kami banyak menerima keluhan
dari warga soal mahalnya harga sembako. Dengan adanya kegiatan seperti ini,
masyarakat merasa terbantu karena bisa berbelanja kebutuhan pokok dengan harga
lebih ringan,” tuturnya.
Ia juga menyarankan agar GPM
dijadikan agenda rutin dan lebih terjadwal, agar warga bisa menyesuaikan pola
belanja mereka dan mempersiapkan diri dengan lebih baik.
Fokus GPM: Komoditas Minim Substitusi
Kepala Dinas Pertanian dan
Pangan Kota Bukittinggi, Hendry,
menjelaskan bahwa beras, minyak, dan gula tetap menjadi komoditas utama dalam
pelaksanaan GPM karena ketiganya sulit untuk digantikan dengan bahan alternatif.
“Berbeda dengan cabai yang
masih bisa diganti dengan jenis lain seperti cabai hijau atau rawit, beras dan
gula misalnya, tidak punya substitusi langsung yang memadai. Karena itu, fokus
kita tetap pada tiga bahan ini,” jelas Hendry.
Ia juga menambahkan bahwa
pelaksanaan GPM dilakukan dengan pendekatan strategis, termasuk penyebaran
informasi melalui media massa, media sosial, dan
kerja sama dengan kelurahan, agar seluruh warga mengetahui
jadwal dan lokasi kegiatan.
GPM direncanakan terus
berlanjut selama harga pasar masih belum stabil, dengan tujuan utama memastikan
seluruh lapisan masyarakat bisa tetap mengakses kebutuhan pokok secara mudah dan terjangkau.(*/zoe)