DIPANTAU: Pemantauan posisi hilal untuk menentukan awal Ramadhan.(kemenag ri)
Jakarta, Sindotime-Kementerian Agama (Kemenag) bakal melaksanakan
Sidang Isbat untuk menetapkan awal Ramadhan 1446 Hijriah sore ini. Sidang ini
nantinya akan dipimpin Menteri Agama, Nasaruddin Umar yang tujuannya, untuk
menentukan hari pertama puasa bagi umat Islam di Indonesia. Kegiatan ini
rencananya akan digelar di Auditorium H.M. Rasjidi, Kemenag, Jakarta Pusat.
Menurut Direktur Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, sidang isbat tahun ini akan dihadiri
oleh berbagai pihak, antara lain perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, para ahli
falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung. Proses sidang isbat akan
terdiri dari tiga tahapan. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan
perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai
titik pemantauan di Indonesia. Ketiga, musyawarah untuk menentukan keputusan
yang akan diumumkan kepada publik.
Abu Rokhmad mengingatkan agar
umat Islam di Indonesia menunggu hasil sidang isbat serta pengumuman pemerintah
terkait penetapan awal Ramadhan. Hal ini sesuai dengan fatwa MUI No 2 Tahun
2004 mengenai penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah, yang bertujuan
agar umat Islam bisa memulai Ramadhan secara serentak.
Sementara itu, Direktur Urusan
Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat, menjelaskan bahwa menurut data
hisab, ijtimak akan terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44
WIB. Pada hari yang sama, hilal diprediksi sudah terlihat di atas ufuk dengan
ketinggian antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96° dan sudut elongasi antara 4° 47,03’
hingga 6° 24,14°. Secara astronomi, hal ini menunjukkan kemungkinan hilal
terlihat. Namun, keputusan final tetap menunggu hasil dari sidang isbat yang
akan diumumkan oleh Menteri Agama.
Kemenag juga akan melakukan pemantauan hilal (rukyatul
hilal) di berbagai daerah bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kemenag. Data dari
hisab dan rukyat akan disampaikan dalam sidang isbat tersebut.(*/zoe)