DIBUKA: Suasana pembukaan Prosesi Baarak Babako dan Malam Bainai di MIN 4 Padang.(harris tj/sindotime)
Padang, Sindotime-Prosesi Baarak Babako dan Malam Bainai resmi
dibuka Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang, Edy Oktafiandi, bersama
Kepala MIN 4 Padang, Desniwati, di halaman Madrasah tersebut pada Sabtu (22/2).
Acara ini merupakan bagian dari upaya pelestarian adat dan budaya Minangkabau
yang dihadirkan dengan penuh khidmat.
Dalam sambutannya, Edy menjelaskan bahwa “Bako”
merujuk pada saudara perempuan dari pihak ayah, atau garis ibu dari pihak ayah.
Ia menambahkan, tradisi Arak Bako melibatkan pihak bako dari anak daro yang
bertugas memberikan barang antaran untuk calon pengantin wanita, mencerminkan
semangat gotong royong dalam masyarakat Minangkabau.
Selain itu, Edy menjelaskan
lebih lanjut mengenai tradisi malam bainai, yakni ritual menginai kuku
pengantin dengan daun inai yang telah dilumatkan, sebagai salah satu warisan
budaya Minangkabau. Tradisi ini menunjukkan bagaimana setiap budaya memiliki keunikan
dan adat istiadat yang khas.
Tujuan dari kegiatan ini,
menurut Edy, adalah untuk mengenalkan budaya Minangkabau sejak dini kepada
siswa madrasah. Dengan begitu, mereka bisa memahami dan menghargai warisan
budaya daerah yang harus dijaga dan diteruskan ke generasi mendatang. Budaya
Minangkabau adalah identitas daerah yang sangat penting, yang harus dipelihara
agar tetap lestari.
Pada kesempatan yang luar
biasa ini, Edy juga memberikan apresiasi kepada seluruh warga madrasah,
khususnya kepada Kepala Madrasah Desniwati, atas terselenggaranya acara yang
kaya akan ciri khas Minangkabau. Selain sebagai ajang ujian praktek untuk mata
pelajaran Budaya Alam Minangkabau (BAM), kegiatan ini juga merupakan cara
langsung untuk mengenalkan kepada peserta didik tentang adat Minangkabau yang
sesungguhnya.
Dengan semangat yang tinggi, Edy mengakhiri sambutannya
dengan harapan agar tradisi dan budaya Minangkabau tetap menjadi bagian yang
tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Kota Padang.(harris tj)






