BUKTI SEJARAH : Defri Nasli (keempat dari kanan depan) saat masih menjadi atlet balap motor. Ketika itu beliau turun di salah satu iven balap motor.(dokumen pribadi)
Padang, Sindotime-Bursa persaingan kursi Ketua Umum Komite
Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumbar periode 2025-2029 semakin hangat. Sebab,
bakal ada sejumlah nama beken yang akan bertarung untuk mendapatkan kursi pimpinan
induk cabang olahraga tertinggi di ranah Minang tersebut periode ini.
Namun harus diakui, untuk bisa memimpin KONI Sumbar
tersebut, tentunya tidak hanya sekadar butuh popularitas atau hubungan kedekatan
dengan pejabat. Namun lebih dari itu, harus tahu apa yang dibutuhkan atlet,
pelatih dan pengurus cabang olahraga. Kalau ingin olahraga Sumbar lebih baik
dari periode sekarang.
Dan jika dilihat dari rekam jejak sejumlah calon yang akan
maju pada bursa pemilihan calon Ketua KONI Sumbar nanti, hanya ada satu nama
yang dinilai sudah matang dari segi pengalaman. Ya, dia adalah Defri Nasli, SH,
M.Kn.
Kelebihan dari seorang Defri Nasli adalah beliau merupakan mantan
seorang atlet di cabang balap motor. Dengan perjalanan panjang sebagai atlet,
tentunya beliau paham betul bagaimana susahnya menjadi seorang atlet. Karena belajar
dari pengalamannya menjadi atlet, banyak keterbatasan yang dimiliki.
Selain keterbatasan sarana dan prasarana pendukung, perhatian
terhadap atlet juga minim. Begitu juga dengan pelatih, yang telah bekerja keras
untuk menjadikan atlet berprestasi. Untuk, menjawab persoalan tersebut,
tentunya sangat dibutuhkan komunikasi yang baik antara KONI Sumbar dengan
pengurus cabang olahraga. Tanpa adanya kolaborasi dengan kedua belah pihak,
mustahil pembangunan olahraga Sumbar bisa berkembang dan maju.
“Jadi kita harus mampu mewujudkan komunikasi dan sinergi yang
baik antara KONI dengan pengurus cabang. Karena kalau komunikasi kita tersumbat,
yakinlah, olahraga kita tidak akan pernah maju,” kata Defri Nasli.
Tak sampai di sana, komunikasi yang baik juga harus dibangun
dengan KONI masing-masing kabupaten/kota, tujuannya agar program-program yang
dibuat KONI Sumbar bisa sejalan dengan KONI yang ada di 19 kabupaten/kota. Sehingga
berdampak baik terhadap atlet, pelatih dan pengurus cabang olarhaga.
Dan yang terpenting, dalam membangun olahraga Sumbar, KONI Sumbar
harus memiliki visi dan misi yang sama dengan pemerintah. Karena olahraga merupakan
bagian dari upaya untuk membangunan identitas daerah baik pentas nasional,
bahkan di internasional.
Pernah jadi atlet
Jadi, dengan pengalaman yang matang tersebut, agaknya tidak
mustahil jika pembangunan olahraga Sumbar bisa diwujudkan oleh seorang Defri
Nasri. Sebab beliau sudah menjadi atlet selama 10 tahun tepatnya mulai 1989 hingga
2007. Bahkan, dia juga mencatat sejarah di cabang balap motor, setelah menjadi
atlet balap motor perdana Sumbar yang pernah turun di Pekan Olahraga Nasional
(PON) Pelembang pada 2004.
Dan sebagai bentuk keprihatinan beliau terhadap cabang olahraga
balap motor Sumbar, beliau akhirnya mendirikan team balap yakni, Denas Racing
Team sejak 2010-2017. Team tersebut dia bangun untuk demi pembinaan terhadap aksi
balap liar, sehingga diberikan wadah yang layak untuk bisa berprestasi dan
mengharumkan nama daerah. Dan tak sedikit nama-nama pebalap terbaik yang sudah
dilahirkan Denas Racing Team.
Dan satu hal yang perlu dicatat adalah, beliau merupakan
orang yang gigih dalam membawa iven-iven balap motor nasional ke Sumbar. Ini
jelas menunjukan betapa besarnya keinginan Defri Nasli untuk membangun olahraga
Sumbar. Dan terbukti, sudah tak terhitung jumlah iven balap motor besar
nasional yang sudah beliau bawa ke Sumbar. Di mana, Bandara Tabing Padang atau Lanud
Sutan Sjahrir menjadi saksi bisu penyelenggaraan iven akbar tersebut.
Bagi atlet balap motor, ievn ini tentunya memiliki arti
penting dalam menambah jam terbangnya. Tak sampai di sana, melalui iven tersebut
juga urat nadi perekonomian, Kota Padang, umumnya Sumbar bergairah. Sebab, iven
ini tidak hanya diikuti atlet lokal dari Sumbar, namun juga banyak atlet dari
berbagai provinsi di Indonesia.
Dan di organisasi olahraga, beliau juga sudah mengurus sederet
organisasi olahraga, seperti menjadi Ketua IMI Sumbar untuk periode 2017-2022,
lalu tercatat sebagai anggota Badan Pengawas IMI Pusat untuk periode 2020-2025.
Tak sampai di sana, beliau juga pernah menjadi pengurus KONI Sumbar periode 2018-2021,
bendahara ESI Sumbar periode 2019-2023, Bendahara Umum Perbasasi Sumbar sejak
2024 hingga kini.
“Saya maju sebagai calon Ketum KONI Sumbar ini beranjak dari
keprihatinan saya melihat olahraga Sumbar selama ini,” aku Defri Nasli yang
merupakan notaris ternama asal Sumbar.
Selain itu, ini juga karena desakan sejumlah teman-temannya
di berbagai pengurus cabang olahraga, dan
juga restu dari sejumlah tokoh-tokoh olahraga yang ada di Sumbar, Ketua DPRD
Sumbar, unsur pemerintahan dan juga Gubernur Sumbar dengan satu tujuan, yakni memajukan
olahraga Sumbar.
Tak sampai di sana, Defri Nasli juga aktif di berbagai organisasi
profesi seperti anggota Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia periode 2022-Sekarang,
Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pejabat Pembuat Akta
Tanah Kota Padang periode 2020-Sekarang, Ketua BPI KPNPA RI Kota Padang periode
2024-Sekarang, Dewan Kehormatan Daerah, Pengurus Daerah Ikatan Notaris
Indonesia Kota Padang periode 2020-2023, Sekretaris Pengurus Wilayah Ikatan
Notaris Indonesia Sumbar periode 2016-2019.
Jadi dengan segudang pengalaman tersebut, agaknya ini sudah
cukup menjadi bekal bagi seorang Defri Nasli dalam memimpin KONI Sumbar periode
2025-2029. Karena tak bisa kita mungkiri, bagaimana mungkin seseorang akan
memimpin olahraga Sumbar kalau tidak pernah terlibat langsung menjadi pelaku
olahraga Sumbar.(zoe)