Gandeng Unand, Dorong Inovasi Pertanian dan Pariwisata Berkelanjutan

DISKUSI: Jajaran Pemkab Solok saat berdiskusi dengan jajaran Unand.(pemkab solok)


Solok, Sindotime–Pemerintah Kabupaten Solok menjalin kerja
sama strategis dengan Universitas Andalas (Unand) dalam rangka memperkuat
sektor pertanian dan pariwisata sebagai pilar utama pembangunan daerah.
Kolaborasi ini ditujukan untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam dan
manusia yang dimiliki Solok, sekaligus mempercepat laju pembangunan berbasis
inovasi dan keberlanjutan.

Wakil Bupati Solok, Candra, mengungkapkan bahwa wilayahnya
memiliki kekayaan alam yang luar biasa serta tanah yang sangat subur,
menjadikan pertanian sebagai sektor unggulan. Beberapa komoditas andalan Solok
meliputi Kopi: 6.573,75 hektare, Kakao: 2.810,31 hektare, Cengkeh: 2.761,1
hektare.

“Setelah pembenahan pelayanan publik sesuai arahan
Presiden, fokus kami kini beralih ke penguatan sektor pertanian dan pariwisata.
Kami berharap Unand dapat mendukung berbagai aspek, mulai dari riset budidaya
ramah lingkungan, inovasi pascapanen, pelatihan SDM, hingga promosi digital
produk-produk lokal,” ujar Candra, Jumat (22/8).

Di sisi pariwisata, Kabupaten Solok juga menunjukkan
performa yang menjanjikan. Data tahun 2024 mencatat kunjungan wisatawan
mencapai 1,9 juta orang, mencerminkan potensi besar sebagai destinasi wisata
unggulan tingkat nasional maupun internasional.

Menanggapi hal ini, Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi,
menyatakan kesiapan pihak kampus untuk berkontribusi dalam pembangunan Solok
melalui berbagai program akademik dan inovasi.

“Kopi dan bawang merah bisa menjadi motor penggerak
pertumbuhan ekonomi daerah. Unand siap hadir melalui riset aplikatif, kegiatan
pengabdian masyarakat, KKN tematik, serta dukungan dalam pengurusan hak paten
dari para dosen,” jelas Efa.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga identitas daerah
melalui branding “Solok Radjo”, serta menyelesaikan tantangan mendasar seperti
sistem irigasi dan ketersediaan air, yang menjadi perhatian dalam program
pengabdian dosen Unand.

Pertemuan tersebut ditutup dengan komitmen bersama untuk
menindaklanjuti kerja sama melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) serta
berbagai bentuk kolaborasi teknis lainnya. Harapannya, sinergi ini mampu
menghadirkan pembangunan Kabupaten Solok yang inklusif, berbasis riset, dan
berpihak pada kesejahteraan masyarakat.(*/zoe)