965 Kejadian Gempa, Aktivitas Hembusan Marapi Makin Meningkat Hingga September

AKTIF: Aktivitas gunung Marapi beberapa waktu lalu yang membuat masyarakat sedikit khawatir.(dok pribadi)


Bukittinggi, Sindotime– Gunung Marapi menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik
sepanjang akhir September 2025, khususnya dalam bentuk gempa hembusan.
Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG),
tercatat sebanyak 965 kejadian gempa hembusan selama bulan September, serta 15
kali erupsi.

Menurut
petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi, lonjakan
aktivitas paling signifikan terjadi pada tanggal 27 dan 28 September, dengan
masing-masing mencatat 258 dan 320 gempa hembusan.

“Peningkatan
aktivitas ini cukup mencolok di dua hari tersebut. Namun, angka gempa hembusan
yang cukup tinggi juga tercatat pada 29 September (95 kali) dan **30 September
(187 kali),” jelasnya pada Kamis (2/10).

Meski
terjadi peningkatan signifikan pada aktivitas hembusan, PVMBG masih
mempertahankan status Gunung Marapi di Level II (Waspada). Dalam pernyataan
tertulis, Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid menjelaskan bahwa gempa hembusan
ini merupakan bagian dari proses pelepasan tekanan fluida yang menumpuk di
tubuh gunung.

“Intensitas
tinggi hembusan pada 27–28 September menunjukkan adanya pelepasan tekanan dari
fluida vulkanik. Hal ini sejalan dengan rekaman tremor non-harmonik yang
intensif sejak awal September,” ujarnya.

Selain gempa
hembusan, aktivitas vulkanik dalam bentuk gempa dangkal dan dalam juga
terpantau berfluktuasi, menandakan bahwa stabilitas tubuh gunung masih belum
pulih sepenuhnya.

Wafid
menambahkan, “Penurunan kestabilan ini ditunjukkan oleh berkurangnya variasi
kecepatan gelombang seismik dan koherensi sinyal secara signifikan. Oleh karena
itu, potensi terjadinya hembusan maupun erupsi susulan masih tetap ada.”

Sebagai
langkah mitigasi, PVMBG mengimbau masyarakat dan pendaki tidak memasuki radius
3 kilometer dari pusat aktivitas gunung. Warga yang tinggal di sekitar lembah
atau aliran sungai berhulu di Gunung Marapi juga diminta untuk mewaspadai
potensi banjir lahar dingin, terutama saat hujan turun di kawasan tersebut.(*/zoe)