Buku Koleksi Kartu Pos Kolonial Tentang Sumbar Diluncurkan

DILUNCURKAN: Buku koleksi Kartu Pos Bergambar Kolonial yang resmi diluncurkan di Aia Angek Cottage, Kabupaten Tanah Datar, pada Sabtu (2/8). Buku ini merupakan hasil kolaborasi antara Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, dan penulis Mahpudi.(pemko padang panjang)


Tanah Datar, SindotimeSebuah
karya sejarah visual berjudul “Fort de Kock, Padang dan Sekitarnya: Koleksi
Kartu Pos Bergambar”
resmi diluncurkan pada Sabtu (2/8) di Aia
Angek Cottage, Kabupaten Tanah Datar. Buku ini merupakan hasil kolaborasi
antara Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, dan penulis Mahpudi. Acara peluncuran
turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Padang Panjang, Allex Saputra.

Buku ini mengangkat dokumentasi visual berupa kartu pos
bergambar dari era kolonial, khususnya periode tahun 1890 hingga 1930-an. Kartu
pos tersebut menampilkan berbagai potret lanskap dan kehidupan masyarakat di
wilayah Fort de Kock (sekarang Bukittinggi), Padang, serta daerah sekitarnya,
dilengkapi dengan narasi sejarah yang memperkaya konteks gambar.

Dalam sambutannya, Menteri
Fadli Zon mengungkapkan bahwa ia telah lama aktif sebagai kolektor benda
filateli, termasuk prangko dan kartu pos kuno. Ia menyebutkan bahwa Hindia
Belanda telah memiliki koleksi prangko sejak 1860-an, namun fokus buku ini
adalah pada gambar-gambar dari Sumatera Barat, dengan total koleksi mencapai
250 buah kartu pos.

“Pada masa itu, kartu pos
dan prangko berfungsi seperti media sosial saat ini—menyebarkan informasi,
citra, dan promosi suatu daerah ke dunia luar. Lewat gambar-gambar ini, kita
bisa melihat bagaimana Minangkabau dikenalkan kepada khalayak
internasional,” terang Fadli Zon.

Wakil Gubernur Sumatera Barat,
Vasko Ruseimy, yang turut hadir, menyampaikan apresiasi atas terbitnya buku
tersebut. Ia menilai karya ini memiliki nilai edukatif dan historis yang tinggi
bagi masyarakat, terutama generasi muda.

“Ini bukan sekadar
dokumentasi visual, tetapi juga jendela untuk memahami sejarah dan karakter
Sumatera Barat. Harapan kami, buku ini bisa menyebar luas dan menjadi referensi
penting di berbagai lembaga pendidikan dan kebudayaan,” ujar Vasko.

Wakil Wali Kota Padang
Panjang, Allex Saputra, menyambut baik kehadiran buku tersebut, dan mengucapkan
terima kasih kepada Fadli Zon dan Mahpudi yang telah menjadikan Sumatera Barat
sebagai fokus karya mereka.

“Ini adalah bentuk
penghargaan terhadap warisan sejarah kita. Semoga publikasi ini membuka lebih
banyak peluang untuk mempromosikan Sumbar sebagai daerah yang kaya nilai budaya
dan historis,” kata Allex.

Peluncuran buku ini juga
dihadiri oleh sejumlah tokoh penting daerah dan nasional, antara lain Wali Kota
Bukittinggi, Bupati Dharmasraya, Wakil Bupati Tanah Datar, sastrawan Taufik
Ismail, serta para kepala dinas yang bergerak di bidang pendidikan, kebudayaan,
pariwisata, dan sosial.(*/zoe)