Puluhan Siswa dan Warga Diduga Alami Keracunan Usai Santap MBG

DARURAT: Salah seorang pasien keracunan ketika mendapatkan perawatan intensif.(kaba12)


Agam, Sindotime–Sebuah
insiden keracunan massal terjadi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Ini setelah
puluhan siswa sekolah dasar dan warga diduga usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG)
yang dibagikan pada Rabu pagi (1/10). Kejadian ini segera mendapat perhatian
serius dari pemerintah daerah karena berdampak pada puluhan orang, termasuk
anak-anak.

Berdasarkan
data sementara, sedikitnya 35 orang menjadi korban, terdiri dari 20 siswa
ditangani di Puskesmas Manggopoh, 9 korban lainnya dirawat di RSUD Lubukbasung,
5 pasien dibawa ke RSIA Rizky Bunda.

Selain
siswa, korban juga mencakup seorang guru dan seorang warga lansia yang ikut
mengonsumsi makanan.

Para korban
dilaporkan mengalami gejala umum keracunan makanan, seperti pusing, mual,
muntah, diare, dan demam. Seluruh pasien kini dalam penanganan intensif pihak
medis.

Menu yang
diduga menjadi sumber keracunan adalah nasi goreng, bagian dari program MBG
yang dikelola oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) BUMNag Bersama Lubuk
Basung, di bawah naungan Yayasan Peduli Karakter Anak Bangsa (YPKAB).

Meski dugaan
awal mengarah pada keracunan makanan, sampel makanan sedang diteliti oleh
laboratorium untuk memastikan penyebab pasti.

Menanggapi
insiden tersebut, Pemerintah Kabupaten Agam langsung mengaktifkan Tim Satgas
lintas sektor untuk penanganan darurat.

Menurut Sekretaris
Daerah Mhd. Lutfi, seluruh korban—baik peserta BPJS Kesehatan maupun yang belum
terdaftar—dipastikan mendapatkan pelayanan medis tanpa terkecuali. Ambulans
dari berbagai puskesmas juga disiagakan untuk memperkuat sistem rujukan ke
rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih lengkap.

Sebagai
langkah antisipatif, operasional dapur MBG di BUMNag Kampung Tangah dihentikan
sementara waktu. Kebijakan ini diambil untuk menunggu hasil investigasi yang
tengah berlangsung.

“Penangguhan
ini penting agar investigasi bisa berjalan optimal tanpa risiko tambahan bagi
masyarakat,” ujar Mhd. Lutfi.

Bupati Agam,
Benni Warlis, turun langsung meninjau para korban di RSUD Lubukbasung. Ia juga
dijadwalkan memimpin rapat koordinasi khusus bersama Tim Satgas dan pengelola
MBG pada malam harinya, guna merumuskan langkah penanganan cepat dan evaluasi
menyeluruh terhadap program MBG.

Pemerintah
daerah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu informasi resmi
dari Tim Satgas. Seluruh proses investigasi dan penanganan akan dilaporkan
secara transparan dan bertahap kepada publik.

“Jangan
mudah terprovokasi informasi yang belum terverifikasi. Pemkab berkomitmen
menjaga keterbukaan dan keselamatan publik,” tambah Lutfi.

Peristiwa
ini membuka ruang evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Program Makanan
Bergizi Gratis di Kabupaten Agam, khususnya dalam aspek kebersihan, pengawasan
mutu, dan manajemen distribusi makanan. Pemerintah menyatakan akan
menindaklanjuti insiden ini dengan langkah korektif agar kejadian serupa tidak
terulang.(*/zoe)