MENINGKAT: Epicenter gempa bumi yang mengguncang Sumbar pada periode 10 hingga 16 Oktober 2025. (Foto: BMKG Padang Panjang) |
Padang, Sindotime-Wilayah Sumatera
Barat mengalami peningkatan aktivitas seismik yang cukup signifikan pada
pertengahan Oktober 2025. Data dari Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang
mencatat sebanyak 57 kejadian gempa bumi terjadi selama periode 10 hingga
16 Oktober 2025.
Dua Sumber
Utama Pemicu Gempa
Sebagian besar aktivitas gempa
tersebut berkaitan erat dengan zona subduksi dan Sesar Sumatera,
dua sistem tektonik utama yang mendominasi kawasan barat Pulau Sumatera. Kedua
struktur ini dikenal sebagai penyebab utama tingginya aktivitas gempa di
wilayah ini, khususnya di sepanjang jalur pantai barat.
Lima Gempa
Terasa oleh Warga
Selama periode pemantauan, lima gempa
dilaporkan dirasakan oleh masyarakat, dengan intensitas getaran berkisar antara
skala I hingga III MMI.
Getaran ini dirasakan di beberapa wilayah, namun tidak menimbulkan kerusakan
berarti.
Mayoritas Berkedalaman Dangkal
Dari hasil analisis BMKG, sebagian besar gempa
memiliki kedalaman kurang dari 60 kilometer, menunjukkan bahwa
aktivitas tersebut berasal dari sesar aktif di daratan. Gempa dangkal seperti
ini cenderung menimbulkan getaran yang terasa lebih kuat meski memiliki
magnitudo kecil. Seperti 54 gempa
tercatat berada di kedalaman <60 km, 3 gempa
berada di kedalaman antara 60–300 km, 0 gempa
dengan kedalaman lebih dari 300 km.
Magnitudo Rendah Mendominasi
Gempa-gempa yang terjadi pada periode
ini sebagian besar juga memiliki kekuatan yang tergolong rendah, seperti 43 gempa bermagnitudo di
bawah M3, 14 gempa
bermagnitudo antara M3–M5,Tidak ada gempa
dengan magnitudo di atas M5.
Magnitudo maksimum yang tercatat adalah
M4,0,
dan yang paling rendah M1,5, dengan variasi
kedalaman dari 1 km hingga 162 km.
Sebaran Gempa: Pantai Barat dan Daratan Tengah, Peta
seismik menunjukkan bahwa pusat-pusat gempa tersebar di sejumlah wilayah,
terutama di Pantai barat:
Kota Padang, Pesisir Selatan, Daratan tengah:
Tanah Datar, Solok, Daerah-daerah ini berada di sepanjang jalur aktif Sesar Sumatera,
yang membentang dari utara ke selatan Pulau Sumatera.
Imbauan BMKG: Tetap Waspada, Tidak Panik
Dengan meningkatnya aktivitas seismik,
BMKG kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, tetapi tidak panik.
Masyarakat juga dianjurkan memastikan struktur bangunan tempat tinggal cukup tahan
terhadap guncangan gempa.
Pemantauan Terus Dilakukan
BMKG Padang Panjang menyatakan bahwa
pemantauan dilakukan secara real-time dengan sistem
monitoring modern yang terhubung langsung dengan pusat data nasional.
“Informasi gempa terbaru akan selalu
diperbarui melalui kanal resmi BMKG,” demikian pernyataan dalam laporan Stasiun
Geofisika BMKG Padang Panjang.(*/zoe)