KUNJUNGAN: Delegasi dari berbagai negara ketika mengunjungi Stasiun Kereta Api Padang Panjang.(pemko padang)
Padang Panjang, Sindotime-Stasiun
Kereta Api Padang Panjang dikunjungi 45 delegasi dari 15 negara yang tergabung
dalam We Are Site Managers International Symposium pada Minggu (24/8). Kegiatan
ini menjadi bagian dari rangkaian kunjungan lapangan sebelum para peserta
melanjutkan simposium utama yang digelar di Kota Sawahlunto hingga 28 Agustus
mendatang.
Stasiun Padang Panjang
merupakan salah satu elemen penting dari Warisan Dunia Tambang Batubara Ombilin
Sawahlunto (WTBOS), yang telah diakui UNESCO sebagai situs warisan budaya dunia
sejak 6 Juli 2019. Kehadiran delegasi asing ini disambut langsung oleh
Sekretaris Daerah Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, didampingi sejumlah
pejabat daerah seperti Asisten II Ewasoska, Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Nasrul, serta Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata
Nurasrizal.
Dalam sambutannya, Sekdako
Sonny menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan para delegasi. Ia
menekankan bahwa momen ini tidak hanya memperkenalkan Kota Padang Panjang
kepada dunia internasional, tetapi juga memperkuat eksistensi WTBOS sebagai
warisan budaya yang perlu terus dilestarikan.
“Walaupun jadwal para delegasi
cukup padat, mereka tetap menyempatkan diri mengunjungi salah satu titik
penting dari jaringan warisan dunia WTBOS. Ini menunjukkan betapa strategisnya
peran situs ini dalam narasi pelestarian sejarah dan budaya,” ujar Sonny.
Rahmat Gino Sea Games, selaku
Steering Committee simposium, menambahkan bahwa kunjungan ini menjadi langkah
penting dalam membangun kerja sama internasional antar pengelola situs warisan
budaya. Menurutnya, forum ini menjadi wadah untuk bertukar pengalaman,
memperkuat jaringan, dan merancang strategi perlindungan warisan budaya di
berbagai belahan dunia.
“Kami berharap pertemuan ini
dapat memicu kolaborasi lintas negara dalam mengelola situs-situs warisan
budaya dunia secara berkelanjutan dan partisipatif,” jelas Rahmat.
Selain meninjau langsung
bangunan bersejarah Stasiun Padang Panjang, para delegasi juga diajak mencicipi
kuliner legendaris khas daerah, Sate Mak Syukur, sebagai bagian dari
penyambutan hangat dari tuan rumah.
Kunjungan ini diharapkan
memberikan perspektif baru bagi para peserta simposium mengenai nilai-nilai
budaya lokal serta pentingnya menjaga dan mempromosikan warisan sejarah di
tingkat global.(*/zoe)