CENDERAMATA: Diskominfo Sumbar saat menerima kunjungan Diskominfo Jatim.(pemprov sumbar)
Padang, Sindotime-Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik
(Diskominfotik) Sumbar menerima kunjungan kerja dari Dinas Komunikasi dan
Informatika (Kominfo) Jawa Timur di Ruang Rapat Istana Gubernuran, Kota Padang,
pada Rabu (8/1). Pertemuan ini sekaligus menjadi ajang untuk berbagi pengalaman
terkait pengelolaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan
pengelolaan anggaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di kedua instansi
tersebut.
Kepala Diskominfotik Sumbar, Siti Aisyah, mengatakan bahwa
kunjungan ini sangat penting dalam mempererat kerja sama antardaerah, terutama
dalam hal digitalisasi pemerintahan. Meskipun Sumbar telah mencatatkan kemajuan
signifikan dalam penerapan SPBE, Siti menegaskan bahwa evaluasi dan
pengembangan tetap menjadi fokus utama, khususnya dalam hal integrasi aplikasi
dan efisiensi layanan digital.
“Kita sedang menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan
aplikasi layanan yang sudah ada. Tujuan kami adalah untuk membuat sistem yang
lebih efisien dan efektif. Selain itu, transformasi digital yang kami lakukan
masih perlu ditingkatkan,” kata Siti.
Selain itu, pertemuan ini juga memberikan kesempatan bagi
Pemprov Sumbar untuk memperoleh wawasan baru terkait mekanisme clearance
anggaran TIK yang telah diterapkan Pemprov Jawa Timur. Siti mengungkapkan bahwa
pengalaman Jatim dalam hal pengelolaan anggaran TIK sangat berharga dan dapat
menjadi contoh untuk Sumbar dalam meningkatkan pengelolaan anggaran serupa.
“Kerja sama ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami
berharap sinergi ini bisa terus berlanjut dan kita bisa saling berbagi
informasi mengenai perkembangan terbaru,” tambahnya.
Salah satu hal menarik dalam diskusi adalah perhatian
Pemprov Jatim terhadap transformasi digital di tingkat nagari yang telah
dilakukan di Sumbar. Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin,
mengungkapkan kekagumannya terhadap upaya Sumbar dalam menerapkan digitalisasi
hingga ke tingkat desa.
“Yang menarik di Sumbar adalah bagaimana mereka berhasil
membawa digitalisasi sampai ke nagari. Ini belum kami lakukan di Jawa Timur,
dan kami sangat ingin belajar dari Sumbar,” ujar Sherlita.
Diskusi hangat ini juga mencakup pembahasan seputar
mekanisme dan kebijakan terkait clearance anggaran TIK, yang dihadiri oleh
berbagai pihak, termasuk Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov Jatim.
Di sisi lain, Pemprov Sumbar turut melibatkan sejumlah OPD
strategis dalam pertemuan ini, seperti Bappeda, BPKAD, Biro Organisasi, Biro
Pemerintahan, Biro Pembangunan, dan Biro Hukum. Diharapkan, pertemuan ini tidak
hanya memperkuat inovasi teknologi di Sumbar, tetapi juga membuka jalan bagi
kerja sama yang lebih luas antara kedua provinsi di masa depan.(*/zoe)






