MENURUN: Gunung Marapi dilihat dari Stasiun Lambung, Bukittinggi.(pvmbg)
Bukittinggi, Sindotime — Gunung Marapi yang terletak di Sumatera
Barat masih berstatus Level
II (Waspada) meskipun terjadi penurunan aktivitas vulkanik
dalam paruh pertama bulan September 2025. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid A.N, dalam laporan
resminya tertanggal 23 September.
Penurunan Aktivitas Vulkanik
Dalam periode 1 hingga 15 September, data Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menunjukkan adanya penurunan jumlah kejadian
vulkanik jika dibandingkan dengan periode 16
hingga 31 Agustus. Beberapa catatan penting dari aktivitas
tersebut antara lain:
Letusan
menurun dari 6 menjadi 4 kejadian, Hembusan
turun drastis dari 109 menjadi 13 kali, Tremor
non-harmonik berkurang dari 216 menjadi 110 kali, Gempa
vulkanik dangkal menurun dari 8 ke 3 kali, Gempa
vulkanik dalam turun dari 22 ke 12 kejadian, Gempa
tektonik lokal juga berkurang dari 37 menjadi 29 kali, Penurunan
ini mengindikasikan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Marapi mengalami fluktuasi,
namun belum sepenuhnya stabil.
Kondisi Visual Gunung Marapi
Secara visual, terpantau asap
kawah berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang, membumbung setinggi
50–250 meter dari puncak. Selain itu, kolom abu erupsi
sempat teramati dengan ketinggian 1.000–1.200
meter, berwarna putih hingga kelabu. Cuaca selama periode
tersebut bervariasi, dari cerah hingga hujan.
Potensi Bahaya dan Imbauan
Meskipun ada penurunan
aktivitas, potensi erupsi masih
tetap ada, terutama jika ada peningkatan pasokan fluida dari
dalam tubuh gunung. Jika terjadi erupsi, lontaran
material vulkanik dapat menyebar hingga radius 3 kilometer dari kawah. Karena itu, masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius tersebut.
Selain itu, abu vulkanik dapat berdampak pada kesehatan pernapasan
dan mengganggu penerbangan. Masyarakat diimbau untuk menggunakan masker dan
pelindung wajah apabila terjadi hujan abu.
Dalam kondisi hujan lebat,
material erupsi yang tercampur air juga bisa menjadi banjir
lahar di sepanjang sungai yang berhulu di Gunung Marapi. Warga
yang tinggal di sekitar aliran sungai diminta tetap waspada, terutama memasuki
musim hujan.
Pentingnya Informasi Resmi
Muhammad Wafid juga
mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak
dapat diverifikasi. Ia mengimbau agar masyarakat selalu
mengandalkan informasi resmi dari PVMBG, baik melalui situs web
maupun media sosial.
Sementara itu, pemerintah
daerah seperti Kabupaten Tanah Datar, Agam, Kota
Bukittinggi, dan Padang Panjang diminta terus menjalin
koordinasi intensif dengan PVMBG guna memastikan langkah mitigasi berjalan
efektif.(*/zoe)