TEKUN: Suasana pembuatan batik Canting Azazi di Kelurahan Sigando, Kecamatan Padang Panjang Timur.(pemko padang panjang)
Padang
Panjang, Sindotime–UMKM Batik Canting Azazi di Kelurahan Sigando,
Kecamatan Padang Panjang Timur, boleh dikatakan sebagai pelopor pelestarian
budaya melalui batik tradisional Minangkabau. Ini ditunjukan dengan geliat
ekonomi kreatif yang terus berkembang dengan dikemas secara modern dan
berwawasan lingkungan.
UMKM ini digagas oleh Rita, seorang perajin lokal asal
Sigando yang memulai usahanya setelah mengikuti berbagai pelatihan membatik di
lingkungan kelurahan. Dengan ketekunan dan semangat melestarikan budaya, Rita
memproduksi batik tulis bermotif khas Minangkabau menggunakan teknik canting
tradisional.
Menariknya, dalam proses
produksinya, Batik Canting Azazi memanfaatkan bahan pewarna alami dari kulit
jengkol yang dikumpulkan setiap Senin dan Jumat di Pasar Pusat Padang Panjang.
Inovasi ini tidak hanya menghasilkan warna alami yang khas, tetapi juga menjadi
langkah nyata dalam pengelolaan limbah organik.
“Kami ingin batik canting
ini tidak hanya dikenal sebagai produk kerajinan, tetapi juga sebagai
representasi budaya Minangkabau yang hidup dan berkembang. Selain itu, kami
ingin membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ungkap Rita saat
ditemui di lokasi usahanya.
Dukungan terhadap UMKM ini
turut disampaikan oleh Kepala Bidang Perdagangan dan Perindustrian Dinas
Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Padang Panjang, Azani Maizuar. Dalam
kunjungannya ke Batik Canting Azazi pada Jumat (23/5), ia mengapresiasi
semangat Rita yang mampu mengembangkan usaha dari nol hingga menjadi sumber
inspirasi bagi masyarakat.
“Ini adalah contoh nyata
bagaimana pelatihan dan semangat untuk maju bisa menghasilkan sesuatu yang
berdampak bagi lingkungan sekitar. Pemerintah Kota akan terus mendukung
UMKM-UMKM seperti ini agar Padang Panjang dikenal sebagai kota kreatif,”
ujar Azani.
Dengan visi menjaga kearifan
lokal dan menciptakan lapangan kerja, Batik Canting Azazi kini terus berinovasi
dan berupaya menjadikan batik Minangkabau dikenal lebih luas, baik di tingkat
nasional maupun internasional.(*/zoe)
