DILUNCURKAN: Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah saat ikut peluncuran KDMP.(pemprov sumbar)
Padang, Sindotime-Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) secara serentak di seluruh penjuru Tanah Air pada Senin (21/7), dengan total 80.081 koperasi mulai beroperasi di berbagai wilayah. Salah satu lokasi percontohan di Sumatera Barat adalah KDMP Nagari Sungai Duo, Kabupaten Dharmasraya, yang kini menjadi model pengembangan koperasi desa di 52 nagari di kabupaten tersebut serta ratusan wilayah lainnya di provinsi ini.
Peluncuran nasional dipimpin langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, dari Klaten, Jawa Tengah, sementara Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi, mengikuti kegiatan ini secara daring dari Sungai Duo.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa KDMP merupakan strategi besar pemerintah dalam membangun ketahanan pangan nasional dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Menurutnya, koperasi ini didesain untuk memperpendek rantai distribusi berbagai kebutuhan penting seperti pangan, obat-obatan, dan barang pokok lainnya, sehingga lebih mudah diakses oleh masyarakat dengan harga yang wajar.
“Dengan adanya gudang dan gerai di tiap desa yang memanfaatkan aset lokal, biaya operasional koperasi dapat ditekan. Hal ini memungkinkan unit usaha di desa tumbuh dengan efisien dan berkelanjutan,” jelas Presiden.
KDMP Sungai Duo: Dari Sembako hingga Pakan Ternak
KDMP Sungai Duo menjadi salah satu koperasi desa yang paling siap menjalankan operasionalnya. Saat ini, koperasi ini telah mengelola delapan unit usaha aktif: distribusi sembako, pangkalan gas LPG, simpan pinjam, apotek, pengelolaan sampah, pengolahan gabah, pembuatan pakan ternak, serta penyediaan pupuk dan obat pertanian.
Tidak hanya itu, KDMP ini juga tengah mempersiapkan tiga unit usaha tambahan, yaitu klinik kesehatan, layanan penyewaan properti, dan pengembangan kebun agrowisata. Seluruh unit usaha dirancang berdasarkan kebutuhan masyarakat lokal serta potensi unggulan nagari.
“Proses perencanaan usaha dilakukan secara sistematis, mulai dari analisis lingkungan, penyusunan anggaran, hingga evaluasi berkala. Kami juga bekerja sama dengan sejumlah BUMN seperti Pupuk Indonesia, Kimia Farma, IDFood, Pertamina Patra Niaga, Bank Mandiri, dan Bulog,” ujar Fuad Dhiyaulhaq, Ketua KDMP Sungai Duo.
Akses Pembiayaan Legal dan Digitalisasi Koperasi
Salah satu terobosan penting KDMP Sungai Duo adalah penyediaan layanan simpan pinjam yang terintegrasi dengan bank-bank anggota Himbara. Fasilitas ini memungkinkan warga mengakses pembiayaan secara legal, aman, dan terhindar dari jeratan pinjaman ilegal yang marak di pedesaan.
KDMP ini juga tengah mengembangkan sistem digitalisasi operasional koperasi, terutama dalam memfasilitasi penjualan hasil produksi warga ke pasar yang lebih luas. Dengan begitu, petani tidak lagi kebingungan soal distribusi produk mereka.
“Sekarang petani punya tempat untuk menjual hasil panen mereka. Kopdes akan membantu dari sisi logistik, pencatatan, hingga pemasaran,” terang Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani. Ia menambahkan, KDMP menjadi jawaban konkret atas tantangan daerah seperti kelangkaan bahan pokok, lemahnya distribusi hasil tani, serta akses pasar yang terbatas.
Sumatera Barat Menuju 1.265 KDMP
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah menargetkan pembentukan 1.265 KDMP berbadan hukum sebagai bagian dari program nasional. Menurut Gubernur Mahyeldi, provinsi ini menjadi salah satu yang paling cepat dalam merealisasikan target tersebut.
“Kita tidak hanya mengejar kuantitas, tapi juga kualitas. Oleh karena itu, pendampingan terus diberikan agar koperasi-koperasi ini benar-benar bisa tumbuh dan mandiri,” katanya. Ia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas SDM koperasi dan efisiensi dalam operasional unit usaha.
Koperasi Sebagai Jantung Ekonomi Desa
KDMP bukan hanya proyek pembangunan biasa. Ia hadir sebagai hasil sinergi antara pemerintah pusat, daerah, BUMN, hingga komunitas desa. Bupati Annisa menyebut model ini sebagai bentuk gotong royong lintas sektor untuk memperkuat ekonomi dari akar rumput.
Sementara itu, Ketua KDMP Sungai Duo berharap koperasi yang ia pimpin dapat menjadi contoh sukses pengelolaan ekonomi desa secara mandiri, profesional, dan inklusif.
“Kami ingin membuktikan bahwa kebangkitan ekonomi bisa dimulai dari desa. Dengan tata kelola yang baik dan dukungan semua pihak, koperasi desa bisa menjadi pilar utama pembangunan lokal,” tutup Fuad.(*/zoe)






