Blokir Rekening Terafiliasi Judi Online, Kemkomdigi-PPATK Perkuat Sinergi

DIBAHAS: Pertemuan dengan Dewan Ekonomi Nasional dan PPATK di Jakarta Pusat, Rabu (30/7).(pemprov sumbar)


Jakarta, Sindotime-Dalam rangka memperkuat
langkah pemberantasan judi online, Kementerian Komunikasi dan Digital
(Kemkomdigi) bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
buat kolaborasi. Kolaborasi ini difokuskan pada pemblokiran rekening-rekening
bank yang terindikasi digunakan untuk transaksi terkait aktivitas judi daring.

Menteri Komunikasi dan Digital,
Meutya Hafid, menekankan bahwa upaya memutus akses terhadap situs judi online
harus dibarengi dengan strategi yang lebih menyeluruh. Menurutnya, pemblokiran
konten semata tidak cukup memberikan efek jera.

“Situs judi bisa dengan mudah
muncul kembali dalam bentuk baru. Namun, ketika rekening bank diblokir, pelaku
akan lebih kesulitan untuk melanjutkan aktivitas ilegal mereka,” ujar Meutya
dalam konferensi pers seusai pertemuan bersama Dewan Ekonomi Nasional dan PPATK
di Jakarta Pusat, Rabu (30/7).

Data Kemkomdigi mencatat,
sejak 20 Oktober 2024 hingga 28 Juli 2025, lebih dari 2,4 juta konten bermuatan
negatif telah diturunkan. Dari jumlah tersebut, sekitar 1,7 juta di antaranya
berkaitan langsung dengan judi online. Informasi ini diperoleh melalui laporan
masyarakat serta pemantauan sistem otomatis (crawling) milik kementerian.

Meski begitu, peredaran situs
judi online masih terus terjadi dan bahkan kian marak di media sosial. Meutya
mengungkapkan bahwa para pelaku terus berinovasi untuk menghindari sistem
deteksi otomatis.

“Mereka kian lihai dalam
menyamarkan promosi agar tidak terdeteksi, sehingga penanganan tidak bisa hanya
bergantung pada pemantauan konten,” jelasnya.

Maka dari itu, upaya PPATK
dalam menelusuri transaksi keuangan mencurigakan sangat krusial. Meutya juga mendorong
pihak perbankan untuk memperketat proses verifikasi pembukaan rekening agar
tidak disalahgunakan.

“Kami berharap sektor
perbankan ikut ambil bagian dalam pengawasan ini. Jangan sampai pelaku bisa
dengan mudah membuka rekening baru,” tegas Meutya.

Ia optimistis bahwa sinergi
antara Kemkomdigi dan PPATK akan memperkuat efektivitas pemberantasan judi
online, baik dari sisi digital maupun finansial.

“Kalau keduanya
disatukan—monitoring konten dan pelacakan transaksi—maka jaringannya akan lebih
sulit berkembang,” pungkas Meutya.(*/zoe)