News  

Goro Massal WCD 2025, Pemprov Sumbar Kumpulkan 7,7 Ton Sampah dari 46 OPD dalam Sehari

DIBERSIHKAN: Suasana pelaksanaan goro massal yang dilaksanakan DLH Sumbar di Komplek Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, Sabtu (21/9).


Padang, Sindotime-Gotong Royong (Goro) Massal dalam rangka
Kegiatan World Cleanup Day (WCD) Indonesia Tahun 2025 sekaligus menyambut HUT
ke-80 Sumatera Barat yang dilaksanakan 46 Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Pemprov Sumbar berjalan sukses.

Pada kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (20/9) tersebut,
menghasilkan sebanyak 7,7 ton sampah yang terdiri dari 4.995 Kg sampah organik,
2.337 sampah anorganik serta 400 kg sampah residu. Dengan melibatkan 2.944
orang dari jajaran OPD di lingkungan Pemprov Sumbar.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi seluruh
jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) baik di lingkungan Pemprov maupun yang ada
di kabupaten/kota. Termasuk masyarakat hingga komunitas sampah di Sumbar yang
ikut menyukseskan pelaksanaan WCD kali ini.

Dia berharap agar, ini tidak hanya menjadi kegiatan
seremonial semata, namun betul-betul bisa menjadi budaya bersama, dalam ranga
memerangi sampah di Sumbar. Mengingat kondisi Sumbar yang kini darurat sampah.

“Edaran ini bukan menjadi formalitas semata, namun menegaskan
bahwa aksi bersih-bersih ini harus jadi gerakan kolektif dan konsisten,” kata
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah.

Dikatakan, ini baru sampah yang terkumpul di OPD di Pemprov
Sumbar, belum termasuk laporan OPD yang ada di masing-masing kabupaten/kota,
serta komunitas sampah serta masyarakat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar, Tasliatul Fuaddi menjelaskan,
WCD 2025 ini harus menjadi momentum membangun kesadaran baru. Menurutnya, penumpukan
sampah di TPA bukan jawaban, melainkan sekadar memindahkan masalah. Karena belum
memiliki teknologi pengolah sampah sehingga masih berujung ke TPA.

“Kalau pola konsumsi dan kebiasaan tidak berubah, TPA kita
akan penuh terus. Solusinya ada di pemilahan sejak rumah tangga. Sampah
anorganik bisa jadi nilai ekonomi jika dikelola lewat bank sampah. Itu yang
sedang kami dorong,” katanya.

Sumbar yang bersih dan sehat, tidak boleh berhenti pada
momentum WCD 2025 ini saja.  Kebiasaan
itu, harus tercermin dalam budaya sehari-hari masyarakat.

“Lingkungan bersih bukan hasil dari aksi sehari, tapi budaya
yang dibangun terus-menerus. Kita ingin Sumbar dikenal bukan hanya karena
keindahan alam dan budayanya, tetapi juga kesadaran warganya menjaga
kebersihan, maka WCD harus jadi titik awal perubahan yang dilakukan secara
terus menerus dan berkelanjutan melalui gontong royong secara berkala,”
pungkasnya.

Seperti diketahui, ajakan gotong royong massal serentak ini ditegaskan
Gubernur Sumbar melalui surat edaran Nomor : 660/05/SE/DLH-2025 tentang
Dukungan Kegiatan World Cleanup Day (WCD) Indonesia/(Himbauan Gotong Royong
Massal) Tahun 2025. Di mana ini, sekaligus untuk menindaklanjuti Surat Menteri
Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor : S.1053/A/G/PLB.03/B/09/2025 tanggal
8 September 2025 tentang Dukungan Kegiatan WCD Indonesia Tahun 2025.

Ajakan ini juga ditegaskan lagi dalam surat imbauan dari
Sekda Sumbar, Arry Yuswandi Nomor : 660/1272 /PSLB3PK/DLH-2025 tentang Himbauan
Pelaksanaan Gotong Royong (Goro) Massal dalam rangka Kegiatan World Cleanup Day
(WCD) Indonesia Tahun 2025 dan menyambut HUT ke-80 Sumatera Barat.

Surat tertanggal 19 Sepetember 2025 ini ditujukan kepada seluruh
Kepala OPD/Sekwan/Ka.Biro/Dirut Rumah Sakit Lingkup Pemerintah Provinsi
Sumatera Barat.(*/zoe)