CEK LAPANGAN: Wagub Sumbar, Vasko Ruseimy saat meninjau lokasi terjadinya kecelakaan kereta api di Perlintasan Sebidang, Jati.(pemprov sumbar)
Padang, Sindotime-Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko
Ruseimy, menyampaikan
duka cita mendalam dan secara langsung mengunjungi rumah duka korban. Dalam
pernyataannya, ia menekankan perlunya pembenahan serius terhadap sistem
keselamatan di perlintasan sebidang guna mencegah terulangnya kejadian serupa.
“Duka yang kita rasakan hari
ini harus menjadi pemicu untuk bertindak. Tidak cukup dengan belasungkawa —
kita harus memperbaiki sistem. Setiap perlintasan harus memiliki standar
keselamatan yang memadai,” ujar Vasko.
Hasil pengecekan di lokasi
mengungkapkan bahwa sejumlah perangkat keselamatan, seperti rambu peringatan
dan sistem peringatan dini (early warning system), tidak berfungsi secara
optimal. Wakil Gubernur meminta pihak terkait segera melakukan inventarisasi
dan perbaikan menyeluruh terhadap fasilitas keselamatan di perlintasan kereta
api.
Selain itu, ia menyoroti
pentingnya penerapan standar operasional prosedur oleh PT Kereta Api Indonesia
(KAI), termasuk kewajiban membunyikan klakson dari jarak aman sebelum memasuki
perlintasan guna memberi waktu siaga bagi pengguna jalan.
“Kereta harus memberikan
sinyal suara sejak jauh. Ini bukan sekadar prosedur, tapi upaya menyelamatkan
nyawa,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi Sumatera
Barat menyatakan komitmen penuh untuk meningkatkan koordinasi dengan Balai
Teknik Perkeretaapian, PT KAI, dan lembaga terkait lainnya. Langkah-langkah
sistematis akan ditempuh untuk memastikan setiap perlintasan memiliki pengaman
yang layak dan berfungsi maksimal.
“Perlintasan kereta tidak
boleh lagi menjadi titik rawan kehilangan nyawa. Tragedi ini harus menjadi yang
terakhir,” tutup Vasko.
Sebuah kecelakaan maut terjadi di Kota Padang, Sumatera
Barat, Kamis (21/8), ketika sebuah minibus Honda Brio bernomor polisi F 1150
FAO tertabrak kereta api rute Bandara Internasional Minangkabau di perlintasan
sebidang Jati, Kecamatan Padang Timur. Insiden ini menyebabkan dua orang
pelajar dari SMA Negeri 10 Padang meninggal dunia, sementara lima lainnya
mengalami luka-luka dan sedang menjalani perawatan di RS Yos Sudarso.
Korban meninggal dunia
diketahui bernama Nabila Khairunisa
dan Alya Azzura, dua sahabat yang tengah dalam perjalanan
bersama lima rekannya. Berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, minibus
yang dikendarai oleh Jihan Putri Soan mencoba melintasi rel saat kereta dari
arah Simpang Aru melaju cepat menuju bandara. Tabrakan tak terhindarkan, dan
mobil terseret sejauh 10 meter sebelum akhirnya berhenti.(*/zoe)