EDUKASI: Sosialisasi Produk dan Akses Keuangan Pasar Modal yang dilaksanakan di Aula Kantor Gubernur Sumbar, Kamis (20/2).(pemprov sumbar)
Padang, Sindotime-Sebagai salah satu pilar utama dalam
sistem keuangan, Pasar Modal memiliki potensi besar untuk mempercepat inklusi
keuangan. Melalui pasar modal, baik masyarakat umum maupun UMKM dapat mengakses
berbagai instrumen keuangan, mulai dari saham, obligasi, reksa dana, hingga
sukuk, guna memenuhi kebutuhan finansial mereka, baik untuk investasi jangka
panjang maupun untuk pendanaan usaha.
Hal ini disampaikan oleh Pj.
Sekretaris Daerah Sumatera Barat, yang diwakili oleh Kabiro Perekonomian, Deti
Kuartini Putri, dalam sambutannya pada acara Sosialisasi Produk dan Akses
Keuangan Pasar Modal di Aula Kantor Gubernur Sumbar, Kamis (20/2).
Deti menjelaskan bahwa modal
usaha masih menjadi tantangan utama bagi UMKM dalam mengembangkan bisnis
mereka. Oleh karena itu, diperlukan penguatan akses keuangan melalui dukungan
dari sektor perbankan maupun non-perbankan.
Menurut Deti, ada beberapa isu
penting dalam mempercepat akses keuangan di daerah, seperti rendahnya literasi
keuangan masyarakat, ketidaksesuaian produk dan layanan keuangan dengan
kebutuhan masyarakat, keterbatasan jumlah titik akses layanan keuangan, serta
terbatasnya infrastruktur yang mendukung. Hal-hal tersebut menyebabkan
kesenjangan dalam akses keuangan, terutama di antara kelompok masyarakat yang
memiliki tingkat literasi dan akses yang berbeda.
Deti juga mengapresiasi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Barat atas terselenggaranya
acara ini dan berharap kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, serta
masyarakat akan semakin terjalin kuat, demi mewujudkan Sumatera Barat yang
maju, unggul, dan berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala
Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal OJK, Eddy Manindo Harahap,
juga menyampaikan bahwa pasar modal semakin inklusif dengan pilihan instrumen
yang lebih beragam, seperti saham, obligasi, sukuk, dan reksa dana. Eddy
berharap, dengan dukungan infrastruktur yang lebih baik, pasar modal dapat
memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Eddy juga menyoroti potensi
besar yang dimiliki Sumbar, terutama di sektor pertanian, pariwisata, dan
ekonomi kreatif (ekraf). Sektor pariwisata, menurutnya, menjadi andalan Sumbar,
dengan banyaknya destinasi yang telah mendapatkan pengakuan dari Anugerah Desa
Wisata Indonesia. “Peran TPAKD Sumbar sangat penting dalam mendukung
pengembangan sektor-sektor ini,” tambah Eddy.
Acara Sosialisasi Produk dan Akses Keuangan Pasar Modal
ini menghadirkan lima narasumber kompeten dan merupakan bagian dari rangkaian
Sosialisasi Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2025. Program ini diinisiasi
oleh OJK bekerja sama dengan Self-Regulatory Organizations (SRO) dan bertujuan
untuk meningkatkan literasi keuangan serta mencegah praktik investasi ilegal.(*/zoe)






