Siswa SMKN 1 Kota Solok Diberi Motivasi Kepemimpinan

DIBEKALI: Siswa SMKN 1 Kota Solok ketika mendapatkan motivasi kepemimpinan.(dprd sumbar)



Solok, Sindotime—Pengurus OSIS dari berbagai SMK di Kota dan Kabupaten Solok mendapat motivasi dan pembekalan kepemimpinan dari Ketua DPRD Sumbar, Muhidi. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang diselenggarakan di SMK Negeri 1 Kota Solok.
Dalam sesi inspirasional tersebut, Muhidi membagikan perjalanan hidupnya yang penuh liku sebagai bentuk nyata bahwa kepemimpinan lahir dari kerja keras dan keteguhan hati. Ia menceritakan bagaimana masa remajanya dihabiskan dengan bekerja untuk membiayai pendidikan—mulai dari menjadi buruh angkut di toko bangunan, penyelam lokan, hingga karyawan pabrik karet yang harus ia tempuh dengan berjalan kaki selama satu jam setiap hari.
“Saat SMA saya sekolah pagi, lalu bekerja di pabrik karet. Itu bukan hal mudah, tapi saya yakin pendidikan adalah jalan keluar dari keterbatasan,” ujarnya di hadapan ratusan siswa.
Tak berhenti sampai di situ, saat kuliah di jurusan Fisika, Muhidi juga menjalani berbagai pekerjaan seperti operator fotokopi dan mengajar di berbagai lembaga pendidikan setelah lulus, termasuk menjadi dosen di salah satu universitas di Sumatera Barat.
Menurutnya, semua pengalaman tersebut membentuk karakter dan mental kepemimpinan yang tangguh. Ia menekankan bahwa keberhasilan tidak datang secara instan, tetapi melalui proses panjang yang dipenuhi dengan kesabaran, ketekunan, serta komitmen untuk terus belajar dan berkontribusi.
“Kuncinya adalah membangun relasi, ikhlas berbagi, dan menjadikan setiap tantangan sebagai peluang. Seorang pemimpin harus punya daya tahan dan niat untuk selalu bermanfaat bagi orang lain,” kata Muhidi.
Ia juga menegaskan bahwa keputusannya masuk ke dunia politik dilandasi oleh keinginan untuk membuat perubahan nyata dalam masyarakat. “Kalau kita ingin terlibat dalam perubahan, maka kita harus masuk ke ruang pengambilan keputusan. Politik adalah salah satu jalannya,” tambahnya.
Kepada para siswa, Muhidi berpesan agar selalu menjunjung tinggi nilai kejujuran, semangat gotong royong, dan kecintaan terhadap ilmu. Ia menyebutkan bahwa seorang pemimpin harus mampu merencanakan dengan bijak, mengevaluasi secara objektif, dan bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambil.
“Pemimpin harus punya seni—seni memengaruhi, seni mempertahankan kepercayaan, dan seni mempertanggungjawabkan amanah,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya doa dan restu keluarga, terutama dari ibu, istri, dan anak perempuan, yang menurutnya menjadi kekuatan spiritual dalam menjalani hidup dan tanggung jawab.
Menutup sesi motivasi, Muhidi mengajak para siswa untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai kompas dalam menjalani kehidupan, serta menghormati perempuan sebagai sumber keberkahan dan kekuatan.
“Hidup harus berpijak pada nilai-nilai Qur’ani. Jangan pernah menyakiti perempuan—doa mereka sangat menentukan arah langkah kita,” tutupnya.
Kegiatan LDK ini disambut antusias oleh para siswa. Banyak di antara mereka yang merasa terinspirasi dan mengaku mendapatkan pandangan baru tentang arti kepemimpinan yang sesungguhnya. Kisah hidup Muhidi menjadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih posisi strategis, asalkan disertai tekad, kerja keras, dan semangat untuk terus belajar.(*/zoe)