ERUPSI: Gunung Marapi kembali melakukan erupsi, tampak dari Kabupaten Tanah Datar.(PVMBG)
Tanah
Datar, Sindotime—Untuk kesekian kalinya, gunung Marapi kembali
mengalami erupsi pada Rabu, 13 Agustus 2025, pukul 12:02 WIB. Letusan ini
menghasilkan kolom abu vulkanik setinggi sekitar 500
meter di atas puncak, atau mencapai 3.391
meter di atas permukaan laut.
Menurut pengamat gunung api, Teguh
Purnomo, kolom abu terpantau berwarna putih
hingga kelabu dengan intensitas sedang,
mengarah ke timur laut. Aktivitas erupsi masih berlangsung hingga
laporan ini disusun.
“Erupsi kali ini cukup
signifikan. Kami terus memantau aktivitas Gunung Marapi secara intensif,”
ungkap Teguh.
Imbauan dan Tindakan Mitigasi dari PVMBG
Menanggapi kejadian ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
telah mengeluarkan beberapa rekomendasi penting:
Larangan
Aktivitas di Radius 3 Km
Penduduk, pendaki, dan wisatawan dilarang
keras memasuki area dalam radius 3 kilometer dari Kawah Verbeek,
sebagai pusat aktivitas erupsi.
Waspada
Potensi Lahar
Warga yang bermukim di sekitar lembah
sungai atau aliran yang berhulu di Gunung Marapi diminta
meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar, terutama saat musim hujan.
Perlindungan
Pernapasan saat Hujan Abu
Jika terjadi hujan abu, masyarakat disarankan
menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk mencegah
infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Cek
Informasi dari Sumber Resmi
Masyarakat diminta tetap tenang, tidak
menyebarkan informasi hoaks, serta mengikuti
arahan dari instansi resmi dan pemerintah daerah.
“Kami mengimbau masyarakat
untuk tetap waspada namun tidak panik, serta terus mengikuti informasi resmi
dari PVMBG dan pemda setempat,” tambah Teguh.
Dukungan Pemerintah Daerah
Sebagai langkah tanggap
darurat, pemerintah daerah telah mengaktifkan pusat koordinasi penanggulangan
erupsi. Masyarakat bisa menghubungi pusat ini untuk memperoleh
informasi terbaru atau melaporkan dampak terkait aktivitas Gunung Marapi.(*/zoe)