Pentingnya Masterplan untuk Integrasi dan Keberlanjutan Transjabodetabek

DILUNCURKAN: Suasana peluncuran pengembangan layanan Tansjabodetabek oleh Pemprov DKI Jakarta.(mti pusat)


Jakarta, Sindotime-Pengembangan layanan Transjabodetabek resmi
diluncurkan oleh Pemprov DKI Jakarta pada Rabu (24/4). Peluncuran ini ditandai
dengan beroperasinya 18 armada bus yang melayani rute perdana Blok M–Alam
Sutera. Layanan ini diharapkan dapat menjadi solusi mobilitas bagi masyarakat
Jabodetabek, khususnya dalam upaya mengalihkan komuter dari kendaraan pribadi
ke transportasi umum. Upaya ini juga mendapat dukungan penuh dari Masyarakat
Transportasi Indonesia (MTI).

Namun, MTI kembali menegaskan pentingnya penyusunan masterplan transportasi Jabodetabek
yang menyeluruh dan terintegrasi lintas wilayah. Ketua Umum MTI, Tory
Damantoro, menilai bahwa pengembangan layanan seperti Transjabodetabek harus
disertai dengan perencanaan induk yang sistematis agar tidak berjalan tanpa
arah dan gagal mencapai tujuan utama.

“Masterplan Jabodetabek bukan sekadar rencana teknis,
melainkan fondasi untuk kolaborasi penyelenggaraan dan pembiayaan lintas daerah
yang adil dan berkelanjutan,” ujar Tory.

Menurutnya, tanpa masterplan, pengembangan layanan rentan
tidak optimal dan sulit dievaluasi efektivitasnya. Ia menekankan pentingnya
sinergi antar wilayah dalam pendanaan dan pengelolaan layanan.

Ketua MTI Jakarta, Yusa Cahya Permana, menambahkan bahwa DKI
Jakarta dapat mengambil peran awal dalam pembiayaan layanan seperti
Transjabodetabek. Namun, ia menegaskan bahwa daerah-daerah penyangga seperti
Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) juga harus mulai berkontribusi
sesuai proporsi manfaat yang diterima masyarakatnya.

“DKI Jakarta bisa menjadi motor awal. Tapi lewat masterplan,
kita bisa tentukan kapan beban subsidi mulai bisa dibagi, misalnya saat farebox
recovery ratio
mencapai 70%,” jelas Yusa.

Selain itu, MTI juga mendorong revitalisasi Terminal Blok M sebagai pusat transit berbasis
kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD),
mengingat terminal tersebut kini juga terhubung dengan MRT Jakarta.

MTI berharap kehadiran layanan Transjabodetabek dapat
menjadi langkah awal menuju sistem transportasi publik yang lebih baik, namun
menekankan bahwa keberlanjutan dan keberhasilan program ini sangat bergantung
pada adanya kerangka perencanaan yang menyatukan visi seluruh pemangku
kepentingan Jabodetabek.
(*/zoe)