SERIUS: Raker guru MTsN 1 Kota Padang yang dilaksanakan di Balai Kota Padang. Raker ini untuk menyatukan visi pelaksanaan projek P5RA.(ip/sindotime)
Padang, Sindotime—Dalam upaya menyelaraskan langkah dan
menyatukan visi pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5RA), MTsN 1 Kota Padang, di sela-sela
Bimtek, MTsN 1 Kota Padang menggelar
Rapat Kerja Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Sabtu (19/7). Kegiatan ini
menjadi ajang strategis untuk memaparkan tema dan rancangan modul projek yang
akan dilaksanakan sepanjang Tahun Ajaran 2025/2026.
Rapat kerja ini dihadiri oleh seluruh guru dan tenaga
kependidikan, serta dipimpin langsung oleh Kepala MTsN 1 Kota Padang, Isrizal.
Dalam sambutannya, Isrizal menegaskan pentingnya sinergi seluruh elemen GTK
dalam mengimplementasikan kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran
berbasis projek dan penguatan karakter.
“P5RA bukan hanya program, tetapi sebuah gerakan pendidikan
yang menanamkan nilai luhur, kebinekaan, keberagaman, kolaborasi, dan
spiritualitas Islam dalam kehidupan sehari-hari siswa. Oleh karena itu, perlu
semangat bersama untuk menyukseskannya,” ujar Isrizal.
Sementara itu, para penulis modul P5RA memaparkan tema
beserta projek pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ke depan.
Setiap projek dirancang secara kontekstual, mengangkat nilai-nilai lokal,
budaya, keislaman, serta tantangan zaman. Andre Leo, salah seorang penulis
modul memaparkan tentang tema Suara Demokrasi sementara Projeknya Public
Speaking.
Menurut Andre, projek ini bertujuan melatih keterampilan
berbicara di depan umum, membangun keberanian, dan memperkuat literasi
demokrasi dalam diri siswa.
”Banyak siswa kita berpotensi untuk itu, makanya melalui
projek ini kita bimbing mereka untuk menyalurkan potensi diri masing-masing”,
ujar Andre.
Melalui Projek ini siswa diarahkan ke beberapa keterampilan
seperti story telling, Master of ceremony (MC), Podcas dan keterampilan
multimodal lainya.
Hal yang sama juga ditegaskan Wendi Riyanda Putra yang
menulis modul dengan tema Kearifan Lokal
dan Projek Batagak Pangulu.
”Siswa diajak memahami tradisi Minangkabau melalui simulasi
prosesi adat batagak gala penghulu
sebagai bentuk pelestarian budaya lokal”, papar Wendy.
Sementara itu, untuk Tahun Ajaran 2025/2026, ada sembilan
tema projek yang akan dilaksanakan karena MTsN 1 Kota Padang sudah memakai
kurikulum merdeka untuk semua jenjang. Tema-tema projek yang dipilih Bangunlah
Jiwa dan Raganya dengan projek Penyelenggaraan Sholat Jenazah yang ditulis oleh
Dian Novita dan Irwanto.
Projek Jejak Kreatif Potensi Lokal ditulis oleh Dia Fitri.
Projek Literasi Islam melalui Membaca dan Membahas Kisah Para Nabi ditulis Nurjamilah dengan tema Bhinneka Tunggal Ika.
Sementara Mifta Nola Septia menulis Projek Potensi Lokal
Menuju Kemandirian dengan tema Gotong Royong. Sedangkan Delvia Permata
Sari menulis Projek Tumbuhkan Jiwa Kewirausahaan melalui
tema Kewirausahaan.
Wida Yenti Muaz dengan Sri Wahyuni menulis projek Projek Berwudu’ Projek ini menanamkan nilai
kebersihan dan kesadaran lingkungan melalui praktik wudu yang benar, sekaligus
menanamkan kesadaran spiritual. dengan Tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Terakhir
Laila Qadarsih dan Si Adri menulis
Projek Cara Penyembelihan Hewan Secara Islami .
Seluruh pemaparan projek disambut dengan antusias oleh
peserta rapat. Para guru diberi ruang untuk berdiskusi dan memberi masukan agar
setiap modul yang disusun benar-benar kontekstual, menarik, dan dapat
diterapkan secara efektif dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan terselenggaranya rapat kerja ini, MTsN 1 Kota Padang
menunjukkan komitmennya dalam menyukseskan implementasi kurikulum Merdeka
melalui pendekatan yang humanis, adaptif, dan berorientasi pada penguatan karakter.
“Kami optimis bahwa pelaksanaan projek P5RA di madrasah ini
akan menjadi wahana terbaik dalam membentuk generasi yang beriman, mandiri,
kreatif, dan peduli terhadap budaya serta lingkungannya,” tutup Isrizal penuh
harap.(ip)






