DITANAM: Program Penanaman Pohon Serentak Nasional yang diselenggarakan Kementerian Kehutanan.(kementerian kehutanan)
Majalengka, Sindotime-Pertamina EP dan SKK Migas tampil sebagai
tuan rumah dalam program Penanaman Pohon Serentak Nasional yang diselenggarakan
Kementerian Kehutanan di seluruh Indonesia pada Selasa (14/1). Lokasi utama
kegiatan tersebut dilangsungkan di Gunung Tilu, Desa Girimukti, Kecamatan
Kasokandel, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dengan menanam 250 pohon buah
oleh Wakil Menteri Kehutanan, Sulaiman Umar.
Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah pejabat penting,
seperti Kepala Dinas Kehutanan, Pj Bupati Majalengka, Kepala Divisi Formalitas
SKK Migas, dan Direktur Utama Pertamina EP. Kegiatan ini berlangsung serentak
di lebih dari 100 lokasi yang tersebar di 37 provinsi di Indonesia, dan
terhubung secara virtual dengan acara serupa yang dipimpin Menteri Kehutanan,
Raja Juli Antoni, di Nusa Tenggara Timur. Kegiatan penanaman pohon ini digelar
dalam rangka memperingati Hari Gerakan Sejuta Pohon Nasional yang jatuh setiap
10 Januari.
Sulaiman Umar, dalam sambutannya, menekankan bahwa kegiatan
ini merupakan bagian dari upaya besar untuk memulihkan lahan kritis, mendukung
ketahanan pangan, energi, dan air, serta mengurangi risiko bencana
hidrometeorologi. “Ini adalah langkah konkret pemerintah dalam rehabilitasi
masif untuk memulihkan 12,7 juta hektare lahan dan hutan yang terdegradasi,”
ungkapnya.
Sulaiman juga memberikan apresiasi kepada Pertamina EP dan
SKK Migas atas dukungannya dalam kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya
kolaborasi semua pihak dalam merawat bumi melalui penanaman dan pemeliharaan
pohon.
Program penanaman pohon ini juga sejalan dengan komitmen
Pertamina EP dalam merehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS), sesuai dengan
kewajibannya dalam Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH). Sejak 2023,
Pertamina EP telah merehabilitasi 6,3 hektare lahan DAS dan menanam hampir
10.000 pohon, dengan target 10.718 pohon di lahan seluas 23 hektare hingga
2028.
Direktur Utama Pertamina EP, Wisnu Hindadari, menambahkan
bahwa penanaman pohon ini bukan hanya upaya lingkungan, tetapi juga bagian dari
langkah perusahaan untuk mengurangi emisi karbon. “Ini adalah bagian dari
komitmen kami untuk menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Wisnu.
Dalam pelaksanaan kegiatan di Girimukti, masyarakat setempat
terlibat langsung sebagai pelaksana, dengan pohon-pohon yang ditanam berupa
tanaman buah produktif seperti mangga, petai, alpukat, dan nangka. Jenis pohon
ini dipilih karena memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, yang dapat
mengelola hasilnya.
Untuk memastikan keberhasilan program ini, Pertamina EP
rutin melakukan penyulaman, pengendalian gulma, dan pemupukan. Pemantauan
dilakukan secara teratur dengan melibatkan semua pihak terkait, dan berdasarkan
evaluasi lapangan, tingkat keberhasilan penanaman pohon dalam dua tahun
terakhir tercatat mencapai 86 persen. Wisnu menjelaskan, penggunaan teknologi
geo-tagging dalam monitoring penanaman pohon meningkatkan akuntabilitas data
dan memungkinkan pemangku kepentingan untuk memantau perkembangan serta
dampaknya terhadap pengurangan emisi karbon, yang menjadi acuan untuk kebijakan
lingkungan di masa depan.(*/zoe)