SILATURAHMI: Menteri Agama, Nasaruddin Umar ketika menghadiri Halal Bihalal keluarga besar Pondok Pesantren As’adiyah Macanang di Wajo.
Wajo, Sindotime-Kegiatan Halal Bihalal boleh dikatakan
menjadi salah satu tradisi yang tak bisa dipisahkan dengan momen Idul Fitri di
Indonesia. Ini merupakan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan silaturahmi. Perayaan
ini hendaknya mampu menjadi sarana untuk merayakan dan mensyukuri kedamaian
yang ada di tanah air.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar menyebut, Indonesia adalah
negara dengan kekayaan budaya, bahasa, dan agama yang luar biasa. Meski
demikian, bangsa Indonesia mampu menjaga persatuan dan keharmonisan di tengah
perbedaan yang ada. “Indonesia adalah negara yang sangat luas, dengan
lebih dari 17.000 pulau dan 350 bahasa lokal, namun tetap bisa hidup dalam
damai. Ini adalah anugerah besar yang patut kita syukuri,” ungkapnya saat
menghadiri acara Halal Bihalal keluarga besar Pondok Pesantren As’adiyah
Macanang di Wajo pada Minggu (6/4).
Acara yang juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti
Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag, Helmi Halimatul Udhma, Kepala
Kanwil Kemenag Provinsi Sulsel, Aly Yafid, Bupati Wajo, Andi Rosman, serta para
Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan ini berlangsung penuh
kehangatan.
Di hadapan para pengasuh, santri, dan alumni Pesantren
As’adiyah, Menag memaparkan konsep trilogi kerukunan, yang mencakup hubungan
harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan. Menurutnya, manusia sebagai makhluk
yang diberi akal, memiliki kewajiban untuk mematuhi dua sistem hukum: hukum
alam (takwini) dan hukum syariat (tasyri’i). “Manusia wajib menaati kedua
hukum ini, sebab kita adalah khalifah di bumi yang diberi tanggung jawab oleh Allah,”
jelasnya.
Menag juga memberikan apresiasi terhadap perkembangan
Pesantren As’adiyah, yang sudah menunjukkan kemajuan pesat. “Bahkan
sebelum saya menjadi Menteri Agama, Pesantren ini sudah berkembang sangat baik.
Saya berharap ke depan, kita semua bisa berkontribusi lebih banyak lagi untuk
kemajuan pesantren ini,” tambahnya.
Bupati Wajo, Andi Rosman, dalam sambutannya, mengucapkan
selamat datang kepada Menag dan rombongan. Ia juga mengungkapkan permohonan
maaf lahir dan batin, serta menyampaikan amanah yang diterimanya dari Menteri
Agama. “Setelah dilantik, Anregurutta (Menteri Agama) menyampaikan amanah
kepada kami untuk mendukung pembangunan Pesantren As’adiyah Macanang. Beliau
ingin menjadikan Macanang sebagai pusat pembelajaran,” ungkapnya.
“Kami berkomitmen untuk mendukung penuh pembangunan ini demi kemajuan
pendidikan dan kesejahteraan umat,” tegasnya.
Sebagai puncak acara, Halal Bihalal ini juga diwarnai dengan
peluncuran Lazis As’adiyah, sebuah lembaga amil zakat yang kini sudah memiliki
izin resmi. Selain itu, dilakukan penyerahan sertifikat wakaf sebagai simbol
komitmen bersama dalam mengelola aset wakaf untuk kemaslahatan umat.(*/zoe)