Kecamatan Batang Anai Darurat Sampah, Sumbang 5 Ton Sampah Sehari

TAK SEDAP DIPANDANG: Salah satu pemandangan tak sedap, di mana sampah dibuang sembarang di tempat pembuangan sampah ilegal, tepatnya di jembatan Duku, Kenagarian Kasang, Kecamatan Batang Anai.(zoe/sindotime)


Padangpariaman, Sindotime-Pemkab Padangpariaman agaknya
harus bekerja keras dalam melakukan edukasi kepada masyarakat. Menyusul makin
parahnya kondisi sampah di Kabupaten tersebut. Bahkan dari 17 kecamatan yang
ada, Kecamatan Batang Anai boleh dikatakan sebagai kecamatan terparah kalau
bicara soal sampah.

Betapa tidak, rata-rata jumlah sampah yang dihasil daerah
ini mencapai sekitar 5 ton sehari. Itu baru dihitung dari sampah masyarakat yang
bekerjasama dengan DLH Padang Pariaman, belum lagi sampah yang bertebaran yang
dibawa masyarakat dari luar kecamatan tersebut.

“Kita sudah melakukan pemetaan. Jadi dari hasil pemetaan,
yang terbesar itu, di Batang Anai volume sampah kita,” ujar Kepala Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Padang Pariaman, Syafrion di sela-sela peringatan Hari
Lingkungan Hidup se-Dunia tingkat Sumbar yang dipusatkan di Masjid Agung Syekh
Burhanuddin, Kamis (5/6).

Dikatakan, untuk tebaran sampah yang tertinggi itu, di Batang
Anai, lalu Lubuk Alung, 2×11 Enam Lingkung, Nan Sabaris, VII Koto, Sungai
Geringging, Sungai Limau. Sedangkan untuk titik ada sekitar 33 titik tebaran
sampah.

Padang Pariaman sendiri memiliki TPA seluas 2 ha yang disewa
selama 20 tahun, dan baru hanya terisi sekitar 25 persen. Dan sesuai imbauan
bupati Padang Pariaman, emak-emak ke pasar bawa kambuik atau katidiang, bukan
kantong plastik lagi. Jadi harus ada perubahan paradigma/edukasi yang dilakukan
bupati/wabup yakni peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah
berbasis di rumah tangga.

“Disamping itu juga mengurangi sampah plastik sekali pakai. Dan
untuk kapasitas TPA yang kita dimiliki, untuk 20 tahun ke depan masih aman,”
ungkap mantan Camat Batang Anai tersebut.

Wakil Bupati Padang Pariaman, Rahmad Hidayat juga tidak
menampik kondisi sampah di Padang Pariaman yang kian memprihatinkan.

Di awal kepemimpinannya, beliau ingin menginventarisir
tempat-tempat pembuangan sampah, lalu dibersihkan, kemudian dilakukan mitigasi
dengan mengimbau masyarakat melalui wali Korong, wali nagari, camat untuk tidak
membuang sampah sembarangan. 

“Kemudian kepada wali nagari juga diimbau untuk menyiapkan
tempat-tempat pembuangan sampah sementara di lokasi-lokasi yang ideal yang
mudah dijangkau DLH untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir,” ujar Rahmad
Hidayat.

Sedangkan untuk tempat pembuangan sampah milik Pemkab, Pemkab
Padang Pariaman memang belum memilikinya. Ke depan, inilah nantinya yang akan
diupayakan. Sehingga di tempat yang representatif tersebut nantinya, juga perlu
adanya mesin pengolah sampah.(zoe)