DIBAHAS: Rapat Koordinasi Penurunan Inflasi secara daring Pemko Padang Panjang bersama Kemendagri, Senin (28/4).(pemko padang panjang)
Padang Panjang, Sindotime–Seluruh
pemerintah kabupaten dan kota diminta untuk lebih cermat memantau dan
menindaklanjuti kenaikan harga sejumlah komoditas pangan. Ini disampaikan Sekretaris
Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir saat memimpin Rapat
Koordinasi Penurunan Inflasi secara daring, Senin (28/4).
“Ada beberapa daerah dengan lonjakan Indeks Perkembangan
Harga (IPH) yang sangat tinggi, terutama enam daerah. Saya minta agar
pemerintah daerah segera menelusuri penyebabnya, mencari solusi konkret, dan
menyampaikan kendala di lapangan,” tegas Tomsi.
Ia menyebutkan beberapa komoditas yang saat ini perlu
mendapat perhatian khusus karena mengalami kenaikan harga signifikan, yakni
cabai merah, bawang merah, MinyaKita, dan beras.
Sementara itu, Asisten II Setdako Padang Panjang, Ewasoska,
yang mengikuti rakor tersebut secara daring dari Ruang VIP Balai Kota,
melaporkan bahwa inflasi Kota Padang Panjang pada Maret 2025, yang mengacu pada
data Kota Bukittinggi, tercatat sebesar 0,50% (year on year/yoy), turun tipis
dari Februari yang sebesar 0,51%.
Secara bulanan (month to month/mtm), inflasi Padang Panjang
pada Maret tercatat 0,98%. Adapun IPH di minggu keempat April berada di angka
3,33, menunjukkan tren penurunan dibandingkan minggu sebelumnya.
“Komoditas yang paling berpengaruh terhadap fluktuasi IPH
ini adalah cabai merah, bawang merah, dan mie kering instan,” jelas Ewasoska.
Ia menambahkan, meskipun cabai merah masih menjadi
penyumbang utama kenaikan IPH, harganya mulai menurun seiring dengan masuknya
pasokan dari daerah sentra produksi.
Secara keseluruhan, harga dari 48 komoditas di Padang
Panjang relatif stabil pada minggu keempat April. Hanya 13 komoditas yang
mengalami fluktuasi, terdiri dari lima komoditas naik harga dan delapan
mengalami penurunan.(*/zoe)