PENEGASAN: Wali Kota Pariaman, Yota Balad dalam suatu kesempatan.(pemko pariaman)
Pariaman, Sindotime-Wali Kota Pariaman, Yota Balad, resmi
membuka Alek Nagari Sunua Kuraitaji di Desa Marunggi, Kecamatan Pariaman
Selatan, pada Sabtu (26/4). Perhelatan budaya khas Minangkabau ini dijadwalkan
berlangsung selama 10 hari, mulai 26 April hingga 5 Mei 2025.
Dalam sambutannya, Wali Kota Pariaman menyampaikan apresiasi
kepada seluruh panitia, masyarakat, dan sponsor atas terselenggaranya acara
tersebut. Ia menegaskan bahwa Alek Nagari merupakan bagian dari visi besar Kota
Pariaman sebagai kota wisata berbasis agama dan budaya.
“Kegiatan ini adalah wujud nyata dari komitmen kita dalam
mengembangkan sektor wisata berbasis budaya. Terima kasih kepada semua pihak
yang telah mendukung suksesnya Alek Nagari ini,” ujar Yota Balad.
Acara pembukaan turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting,
di antaranya mantan Wali Kota Pariaman dua periode Mukhlis Rahman, Plt Kepala
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Ferialdi, Forkopimda, para datuak dan tuo silek
se-Kota Pariaman, serta kepala desa se-Kecamatan Pariaman Selatan.
Meski Kota Pariaman kini tidak lagi menganut sistem
pemerintahan nagari, Yota Balad menegaskan bahwa nilai-nilai adat dan budaya
Minangkabau tetap menjadi prioritas pelestarian.
“Wisata budaya seperti Alek Nagari ini penting untuk
memperkuat jati diri masyarakat serta menjaga moral generasi muda dari pengaruh
negatif di era digital,” tambahnya.
Yota juga menginstruksikan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
untuk memetakan potensi budaya di setiap desa dan kelurahan guna dikembangkan
menjadi desa wisata yang berkarakter.
Sementara itu, Budayawan Sumatera Barat sekaligus Panitia
Pengarah, Edi Utama, menyampaikan bahwa Alek Nagari bertujuan menghidupkan
kembali budaya Minangkabau, terutama di kalangan generasi muda.
“Budaya adalah jembatan antar generasi. Dengan Alek Nagari,
kita berupaya mengembalikan nilai-nilai budaya yang perlahan mulai luntur,”
ujarnya.
Alek Nagari Sunua Kuraitaji diharapkan menjadi agenda
tahunan yang tak hanya melestarikan budaya lokal, tetapi juga mendorong
pertumbuhan sektor pariwisata di Kota Pariaman.(*/zoe)
