OLEH: Djoko Setijowarno
(Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata/Waka Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Pusat)
SINDOTIME-KEBIJAKAN skema satu tarif tiket sama pada periode libur
Lebaran berlaku mulai H-5 di Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni agar tidak
terjadi penumpukan penumpang kapal yang akan menggunakan Kapal Eksekutif,
sehingga nanti penumpang tidak dapat memilih tipe layanan kapal yang digunakan.
Semua kapal yang ada di Pelabuhan Penyeberangan Merak akan mendapatkan
penumpang secara bergiliran .
Menurut Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Banten,
puncak arus mudik diprediksi akan terjadi Kamis (27 Desember 2025) dan Jumat
(28 Maret 2025). Sedangkan prediksi ramai mudik menyeberang ke daratan Pulau
Sumatera diperkirakan Rabu – Minggu (26 – 30 Maret 2025). Salah satu titik
mudik kritis berada di Pelabuhan Penyeberangan Merak.
Untuk mengantisipasi kemacetan dan kepadatan, Korlantas
Polri dan Polda Banten akan menerapkan skema rekayasa lalu lintas di Pelabuhan
Penyeberangan Merak. Skema rekayasa lalu lintas tersebut akan diberlakukan
menjelang arus mudik dan arus balik Lebaran 2025. Jika antrean kendaraan sudah
melebihi kapasitas area penyangga ( buffer area ), kepolisian akan
memberlakukan sistem pelambatan ( delayed system ).
Sama dengan periode Angkutan Lebaran tahun-tahun sebelumnya,
Kementerian Perhubungan bersama PT ASDP Indonesia Ferry dan stakeholder terkait
kembali memberlakukan kebijakan pembagian layanan pelabuhan bagi pemudik yang
akan menyeberang ke daratan Pulau Sumatera. Pemudik pejalan kaki, kendaraan
pribadi, pick up, bus dan angkutan umum menggunakan lintas Pelabuhan
Penyeberangan Merak – Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni. Sementara pemudik
kendaraan sepeda, sepeda motor, dan truk tangki melalui Pelabuhan Ciwandan diseberangkan
menuju Pelabuhan PT Wika Beton. Sedangkan kendaraan besar dan berat/truk
tronton dialihkan ke Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) di Bojonegara menuju
Pelabuhan BBJ Muara Pilu.
Dengan pemisahan jenis kendaraan menggunakan Pelabuhan yang
berbeda yaitu Pelabuhan Merak, Pelabuhan Ciwandan, dan Pelabuha BBJ diharapkan
akan membantu kelancaran pemudik yang akan masuk ke kapal. Tentunya ini akan
berbeda jika penyeberangan hanya difokuskan di Pelabuhan Merak saja.
Data dari PT ASDP Indonesia Ferry (2025), menyebutkan luas
Pelabuhan Penyeberangan Merak 24,6 hektar yang dilengkapi 7 dermaga yang
terdiri dari 6 Dermaga Reguler dan 1 Dermaga Eksekutif. Pelayanan di Pelabuhan
Penyeberangan Merak selama 24 Jam layanan, dalam kondisi normal 28 kapal
beroperasi dengan 117 trip per hari. Kapasitas pelabuhan untuk parkir 4.979 unit
campuran dan kapasitas parkir 7.326 unit di konversi menjadi kendaraan
kecil. Selain itu dilengkapi 111 unit toilet dan 64 toilet portable.
Fasilitas bagi pemudik, khususnya toilet yang diperbanyak
dan harus bersih, akan membuat pemudik tidak kesullitan mencari toilet yang
harus antre. Toilet untuk wanita lebih banyak jumlah dari pria. Karena proses
wanita di toilet lebih lama dari pria.
Sementara, kapasitas muat kapal per hari dapat mengangkut
28.228 kendaraan kecil (Pola Operasi Normal), 30.488 kendaraan kecil (Pola
Operasi Padat) dan 32.093 kendaraan kecil (Pola Operasi Sangat Padat).
Menghapus layanan eksekutif
Salah satu sumber kemacetan di Merak pada musim mudik
Lebaran 2024 adalah keberadaan layanan kapal eksekutif yang dioperasikan PT
ASDP Indonesia Ferry. Kebanyakan calon pemudik ingin menggunakannya, Sementara
jumlah kapal eksekutif terbatas, akhirnya antrean kendaraan yang akan masuk ke
Dermaga 1 lokasi keberangkatan Kapal Eksekutif itu membuat antrean panjang
hingga ke jalan yang menutup akes ke Dermaga 2 hingga 7.
Hal seperti itu diharapakan tidak akan terjadi lagi pada
masa mudik Lebaran 2025. Oleh sebab itu PT ASDP Indonesia Ferry telah mengambil
langkah berani, yaitu menghapus tarif kapal eksekutif pada saat arus puncak
mudik dan arus balik.
H-5 Lebaran, akan diterapkan kebijakan satu tarif sama untuk
semua kapal penyeberangan untuk layanan kapal eksekutif di Pelabuhan
Penyeberangan Merak ditiadakan untuk menghindari penumpukan kendaraan. Ini
upaya pemerintah yang didukung PT ASDP Indonesia Ferry untuk menyebar penumpang
dan kendaraan, sehingga tidak terfokus pada layanan Kapal Eksekutif saja yang
berakibat pada penumpukan kendaraan di dermaga eksekutif.
Dampak kemungkinan terjadinya antrean panjang kendaraan di
jalan masuk kawasan Pelabuhan Penyeberangan Merak. Selain itu kebijakan satu
tarif ini juga dapat membagi pendapatan ke perusahaan kapal penyeberangan
swasta yang selama ini kebanyakan pemudik memilih layanan Kapal Eksekutif,
kendati menunggu lama.
Nantinya, PT ASDP Indonesia Ferry selaku pengelola Pelabuhan
Penyeberangan Merak akan melakukan pengaturan untuk antrean kendaraan di dalam
area Pelabuhan Penyeberangan Merak. Pula disediakan area tunggu kendaraan
sebelum kendaraan diijinkan masuk ke kapal penyeberangan. Kebijakan ini sangat
berarti bagi kenyamanan pemudik dengan lancarnya kendaraan masuk kapal
penyeberangan.
Kapasitas angkut Merak – Bakauheni untuk kondisi normal 28
kapal dan 114 trip, padat (31 kapal dan 126 trip), dan sangat padat (33 kapal
dan 135 trip). Total ada 69 armada kapal yang akan melayani di Pelabuhan
Penyeberangan Merak 44 kapal, docking 12 kapal, Pelabuhan Ciwandan 12 kapal dan
Pelabuhan Bandar Bakau Jaya Bojonegara 6 kapal.
Penambahan kapasitas dilakukan dengan memberlakukan pola
bongkar tanpa muat, di pelabuhan yang tidak mengalami lonjakan muatan (
porttime dapat dipercepat, sehingga trip meningkat) dan penerapannya dilakukan
pada dermaga 4, 5 dan 7.
Pelabuhan Penyeberangan Merak juga sudah dilengkapi Port
Operation Control Center (POCC) yang dimiliki PT ASDP. POCC memiliki manfaat
sebagai pusat kendali yang memantau dan mengendalikan seluruh kegiatan
operasional di pelabuhan guna meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan kualitas
layanan, serta memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
Menurut PT Pelindo (2025), Pelabuhan Ciwandan dapat
menampung 10.670 kendaraan kecil. Kapasitas angkut kapal sebanyak 5.475
kendaraan kecil. Jumlah dermaga 3 unit berupa dermaga plengsengan dengan
rampdoor samping. Pelayanan Pelabuhan selama 24 jam dengan 7 kapal beroperasi
dan 25 trip per hari. Pelabuhan Ciwandan juga telah menyiapkan 50 toilet
portable bagi pemudik yang melalui pelabuhan ini.
PT Pelindo Cabang Pelabuhan Ciwandan, menginformasikan
aktivitas mudik Pelabuhan Ciwandan di Cilegon menggunakan dermaga 5 (403 meter)
dan dermaga 7 (131 meter). Kapasitas buffer area untuk sepeda motor 3.000 unit
dengan luas lahan 1,7 hektare (17.000 m2). Sedangkan kapasitas tamping area
penyanga (buffer area) untuk 200 truk atau 300 mobil dengan luas yang tersedia
2,5 hektare (25.000 m2).
Sementara PT Astra Infra Toll Road selaku pengelola ruas Tol
Tangerang-Merak sepanjang 72,16 km. Ruas tol ini memiliki 9 interchange , yaitu
Cikupa, Balaraja Timur, Balaraja Barat, Cikande, Ciujung, Serang Timur, Serang
Barat dan Cilegon Timur. Juga 3 ramp , yaitu Bitung, Cilegon Barat, dan Merak.
Selain itu dilengkapi 15 main bridge , 32 overpass , 12 JPO (Jembatan
Penyeberangan Orang), 29 underpass , 58 unit drainase, 4 unit portal culvert ,
4 lokasi rest area dan 10 titik gate .
Ada penambahan menjadi 3 lajur di ruas Cilegon Timur –
Cilegon Barat. Terdapat 4 Tempat Istirahat dan Pelayanan/TIP ( rest area )
untuk arah Merak, yakni TIP Km 43A (40.000 m2) dan TIP Km 68A (48.500 m2).
Sementara arah Jakarta, yakni TIP Km 68B (48.500 m2) dan TIP Km 45B (44.300
m2).
Untuk menuju Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan BBJ
Bojonegara, jika melalui Tol Tangerang – Merak, keluar dari Gerbang Tol Cilegon
Timur.
Selain itu, kendaraan yang melewati Tol Tangerang – Merak,
jika dari Gerbang Tol Cilegon Timur menuju Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ)
Bojonegara (16 km) menempuh waktu perjalanan sekitar 34 menit. Waktu layar
Pelabuhan BBJ Bojonegara – Pelabuhan BBJ Muara Pilu (26,5 Nautica mile ) 3 –
3,5 jam. Pelabuhan Ciwandan – Pelabuhan Wika Beton (15,4 Nautica mile ) butuh waktu
berlayar sekitar 2,5 jam.
Diprediksi lalu lintas kendaraan musim mudik lebaran 2025
mengalami kenaikan sebesar 1,08% dibanding Lebaran 2024 dari rata-rata 152.766
kendaraan per hari menjadi 154.419 kendaraan per hari. Puncak Lalu lintas arus
mudik diperkirakan terjadi pada Kamis (27 Maret 2025 (H-4) sebesar 179.296
kendaraan, Sementara puncak arus mudik yang menuju Pulau Sumatera yang melalui
Gerbang Tol Merak diprediksi pada hari Kamis – Jumat (27 – 28 Maret 2025 atau
H-4 – H-3). Sementara puncak arus balik diprediksi pada Minggu (6 April 2025)
dan Jumat (11 April 2025) atau H+5 dan H+10 sebesar 159.900 kendaraan per hari
dan 167.118 kendaraan per hari.
Pengoptimalan penggunaan area penyangga ( buffer zone ) di
jalur tol dan jalan arteri, diperlukan skema rekayasa lalu lintas yang optimal
agar mengurangi beban pada keseluruhan pelabuhan. Apabila terjadinya kemacetan
pada buffer zone yang digunakan adalah Rest Area KM 43, Rest Area KM 68, skema
buka tutup jalan pada Cikuasa Atas dan buffer zone area Jalan Lintas Selatan
(untuk kendaraan menuju Pelabuhan Ciwandan).
PT Astra Infra Toll Road juga menambah kapasitas lajur di
beberapa ruas, semula 2 lajur menjadi 3 lajur. Penambahan lajur ini dalam upaya
miningkatkan kecepatan dan kelancaran arus kendaraan di ruas jalan tol dari dan
menuju Pelabuhan Merak.
Jalur pemudik motor
Ada 3 jalur mudik sepeda motor menuju Pelabuhan Merak dan
Pelabuhan Ciwandan. Rute 1 Batas Kab. Serang – Pelabuhan Penyeberangan Merak
(61,3 Km), rute 2 Batas Kab. Serang – Bojonegara – Pelabuhan Penyeberangan Merak (75,4 Km) dan
rute 3 Batas Kab. Serang – Pelabuhan Ciwandan (61 Km).
Rute 1 adalah Batas Kab. Serang – Simpang Asem – Tol Cikande
– Simpang Kragilan – Tugu Patung Serang – Simpang Ciceri – Simpang Pasar Royal
– PCI – Cilegon Barat – Gerem – Pelabuhan Merak.
Rute 2 adalah Batas Kab. Serang – Simpang Asem – Tol Cikande
– Simpang Kragilan – Tugu Patung Serang – Simpang Ciceri – Simpang Pasar Royal – PCI – Cilegon
Timur – Seruni – Bojonegara – Pelabuhan Merak.
Rute 3 adalah Batas Kab. Serang – Simpang Asem – Tol Cikande
– Simpang Kragilan – Tugu Patung Serang – Simpang Ciceri – Simpang Pasar Royal
– PCI – Pelabuhan Ciwandan.
Setiap mudik Lebaran, pemudik yang hendak menyeberang ke
Pulau Sumatera menggunakan kapal penyeberangan selalu memilih melakukan
perjalanan di malam hari. Hal ini menyebabkan lonjakan pemudik di pelabuhan
mulai pukul 22.00 dan baru dapat terurai pukul 06.00 keesokan harinya. Pemudik
memilih melakukan perjalanan di malam hari agar dapat tiba di daratan Sumatera
pada pagi hari sehingga lebih nyaman untuk melanjutkan perjalanan dengan
pertimbangan faktor keamanan.
Pemudik masih merasa was-was jika harus melakukan perjalanan
di malam hari di jalan non-tol, terutama menggunakan kendaraan sepeda motor.
Alasan keamanan menyebabkan pemudik memilih menyeberang pada jam tersebut.
Pemda Provinsi Lampung berserta Polda Lampung harus menjamin pemudik merasa
aman dan nyaman ketika memasuki wilayah Provinsi Lampung.
Untuk pesepeda motor ke Pelabuhan Ciwandan masih disediakan
lahan buffer zone Jalan Lingkar Selatan (JLS) Cilegon digunakan pada saat
kendaraan pada lahan parkir Pelabuhan Ciwandan sudah penuh. Dikarenakan tidak
dapat menampung kendaraan lagi, maka digunakan lahan tersebut sebagai tampungan
tambahan kendaraan.
Pemisahan pemudik sepeda motor melalui Pelabuhan Ciwandan,
pemudik yang sudah berada di area tunggu, tidak sampai satu jam sudah bisa
masuk ke kapal yang akan menyeberangkan. Memang untuk malam hari terjadi
antrean panjang, karena pemudik sepeda motor dominan memilih menyeberang malam
hari. Jika pemudik sepeda motor mau cepat dapat memilih menyeberang pagi hingga
sore.
Pelabuhan Bandar Bakau Jaya
Data dari PT ASDP Indonesia Ferry (2025), jarak dari Exit
Tol Cilegon Timur ke Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) 9 km dengan waktu tempuh
19 menit. Luas areanya 19,5 hektar dengan kapasitas parkir kendaraan barang
(truk) sejumlah 1.200 unit atau setara dengan 2.400 unit kendaraan kecil.
Rencana operasional 6 unit KMP dengan jumlah 2 trip per hari (total 10 trip).
Di Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) baik di Bakauheni dan
Bojonegara tersedia tempat istirahat yang memadai bagi pengemudi truk yang akan
beristirahat dan merebahkan badan. Tersedia pula kantin makanan yang bersih
dengan harga yang terjangkau bagi pengemudi truk.
Pemisahan angkutan barang melalui Pelabuhan Bandar Bakau
Jaya dalam upaya tetap terjamin kelancaran angkutan logistik ke Pulau Sumatera.
Tidak terkendala adanya pelaksanaan mudik lebaran. Ketersediaan kebutuhan
masyarakat di Pulau Sumatera tidak terganggu dan pengusaha angkutan barang
tidak terhenti bisnis logistiknya.
Ada tambahan kapal yang akan menyeberangkan truk barang akan
sangat membantu mempercepat truk barang diseberangkan. Pengusaha angkutan
barang tidak perlu khawatir barang yang diangkut akan terlambat berhari-hari.
Terminal Terpadu Merak
Terminal Terpadu Tipe A Merak diambil alih pengelolaan dari
Pemprov. Banten ke Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan pada tahun
2017 bersamaan dengan Terminal Tipe A Pakupatan, Terminal Tipe A Lebak dan
Terminal Tipe A Labuan. Pengambilalihan itu berdasarkan Amanah Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Terminal Terpadu Merak dapat dikatakan menjadi salah satu
pintu gerbang bagi Masyarakat yang ke Merak menggunakan bus AKAP yang
terintegrasi langsung dengan Pelabuhan Penyeberangan Merak. Tidak hanya
Jabodetebek, terminal ini juga melayani keberangkatan menuju berbagai kota di
Pulau Jawa. Namun sayangnya kondisi kebersihan di Terminal Terpadu Merak maish
harus menjadi perhatian pihak pengelola dalam hal ini PT ASDP. Terminal ini
dikerjasamakan dengan PT ASDP Indonesia Ferry.
Jumlah armada yang beroperasi di Terminal Terpadu Merak
sebanyak 281 unit (11.808 orang). Jumlah PO Bus ada 16 perusahaan dengan 19
trayek yang dilayani.
Keberadaan Terminal Terpadu Merak memudahkan penumpang dapat
langsung menggunakan jembatan penghubung menuju dermaga yang dituju di
Pelabuhan Penyeberangan Merak. Jembatan penghubung berpendingin udara yang
sejuk. Pejalan kaki tidak harus kepanasan. Antara Terminal Terpadu Merak dan
Dermaga Pelabuhan Penyeberangan Merak telah terhubungn jembatan untuk pemudik
non kendaraan atau penumpang pejalan kaki.
Pemudik Kapal Penyeberangan Wajib Memiliki Tiket
Pemudik yang akan menyeberang melalui Pelabuhan
Penyeberangan Merak sudah harus memiliki tiket sesuai jadwal kapal. Masyarakat
dapat dengan mudah memilih jadwal dan membeli tiket penyeberangan melalui
aplikasi Ferizy. Jika belum memiliki tiket, maka penumpang maupun kendaraan
tidak diijinkan masuk ke dalam Kawasan Pelabuhan Penyeberangan Merak.
Terdapat ketentuan area geofencing bagi calon penumpang yang
akan membeli tiket penyeberangan melalui aplikasi Ferizy. Geofencing ditetapkan
4,71 km di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Pelabuhan Ciwandan, dan Pelabuhan
Bandar Bakau Jaya Bojonegara. Dengan ketentuan ini maka jika calon penumpang
sudah berada dalam radius 4,71 km dari pelabuhan maka tidak dapat melakukan
pembelian tiket kapal penyeberangan. Geofencing adalah teknologi yang
menggunakan GPS, RFID, atau Beacon untuk mendeteksi ketika seseorang atau
perangkat memasuki atau meninggalkan area tertentu.
Kebijakan penerapan area geofencing ini untuk
mentertibkan/menghilangkan penjualan tiket online dadakan di sepanjang jalan
masuk menuju Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan Penyeberangan Merak.
Pemangku kepentingan ( stakeholder ) di wilayah Merak,
seperti Penglola Transportasi Darat (BPTD) Banten Kementerian Perhubungan,
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banten Kementerian
Perhubungan, PT ASDP Indonesia Ferry, PT Astra Infra Toll Road, PT Pelindo
berupaya secara bersama memberikan layanan terbaik bagi pemudik lebaran 2025
agar tidak terulang kasus kemacetan musim mudik lebaran di tahun 2024 lalu.
Tentunya ikhtiar seluruh kebijakan yang telah dipersiapkan ini perlu didukung
seluruh instansi dan stakeholder yang ada. Dengan begitu akan terwujud
penyelenggaraan angkutan lebaran yang berkeselamatan, aman, nyaman, dan lancar.(***)