Padang, Sindotime.com-Bonus demografi yang dihadapi bangsa
Indonesia saat ini, harus disikapi oleh semua pihak, termasuk di kalangan
dosen. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan kapasitas
dosen dan memperbanyak entrepreneur.
Pasalnya, jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 270
juta jiwa. Dan diperkirakana akan bertambah menjadi 300 juta jiwa pada 2030
nanti. Bahkan pada 2040, jumlah diperkirakan akan menuentuh angka 330 juta jiwa.
Bahkan, jumlah penduduk produktif mencapai 144 juta jiwa. Di
mana, tiap tahun ada sebanyak 1,08 juta lulusan SLTA, dan 1,7 juta lulusan
perguruan tinggi. Dengan jumlah ini, dibutuhkan sekitar 3,6 juta lapangan
pekerjaan per tahun dan 65 juta unit UMKM.
“Karena itu, perlu membangun UMKM untuk memperbanyak
lapangan kerja dan bisa berkolaborasi dengan wadah lainnya. Inilah yang menjadi
bagian dari misi ADI,” ujar Ketua Umum DPP-Asosiasi Dosen Indonesia (ADI),
Prof. Dr. M. Ali Berawi saat melantik pengurus DPW ADI Sumbar periode 2023-2028
di UMSB, Selasa (16/1/2024).
Agar hal itu bisa tercapai, dibutuhkan peningkatan
kapasitas, pelatihan penulisan artikel ilmiah yang dinilai sangat penting dalam
menunjang kegiatan penelitian. Disamping juga membentuk kolaborasi penelitian,
baik antar regional baik dalam institusi dalam dan luar negeri.
Sekprov sumbar, Hansastri mengakatan, peran dosen sangat
penting dalam merealisasikan tri darma perguruan tinggi dalam mencetak
intelektual di berbagai bidang kehidupan bangsa. Dengan harapan muncul
inovasi2-inovasi untuk kemajuan bangsa.
“Kita tentunya berharap para dosen untuk terus memberikan
pelayanan kepada masyarakat melalui pengabdian masyarakat, melakukan
transformasi digital untuk mempercepat kemajuan bidang pendidikan,” ungkapnya.
Ketua Umum DPW ADI Sumbar, Syukri Arif juga tidak menampik,
dibutuhkan kolaborasi dan kebersamaan dan kampus lain. Agar terjalin kolaborasi
dengan kampus negeri dan PTS di sumbar, seluruh anggota dan pengurus diminta
untuk membangun kolaborasi, membuat program realistis dan sebagainya.
“Jadi kita akan berupaya meningkatkan kapasitas para dosen,
yang belum doktor dipercepat jadi doctor. Begitu juga dengan profesor, yang
belum profesor dipercepat jadi professor. Ini semua tentunya membutuhkan
kolaborasi bersama hingga ke daerah,” aku Syukri Arif.
Rektor UMSB, Riki Saputra mengaku, akan mendukung semua
keigatan ADI. Usai pelantikan ini, hendaknya bisa dilaksanakan Rapat Kerja
Wilayah (Rakerwil) di berbagai kampus-kampus di Sumbar. Program-program yang
dilahirkan ini nantinya bisa ikut mendorong kemajuan daerah.
“Jadi kami siap untuk menampung kalau Raker ADI nantinya
dilaksanakan di sini, atau di kampus mana pun di Sumbar,” sebutnya.(rel)






