ARAHAN: Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah memberikan arahan.(pemprov sumbar)
Padang, Sindotime-Pagi Minggu, tepatnya pada (13/4),
bertempat di Auditorium Gubernuran Sumatera Barat, Gubernur Mahyeldi
Ansharullah secara resmi mengukuhkan Edi Dharma Syafni, M.Si sebagai Penjabat
Sementara (Pjs) Bupati Pasaman. Ini bukan kali pertama Edi Dharma dipercaya
memimpin Pasaman, namun kepercayaan yang diberikan kali ini datang di tengah
momentum politik yang cukup penting, Pilkada Ulang.
Dalam sambutannya yang tegas namun penuh harapan, Gubernur
Mahyeldi menyampaikan dua amanah utama kepada Pjs Bupati baru tersebut.
Pertama, memastikan Pilkada Ulang berjalan dengan lancar dan demokratis. Kedua,
menjaga netralitas aparatur sipil negara (ASN), sebuah aspek krusial dalam
menjaga integritas pemilu.
“Kepada Saudara Edi Dharma saya berpesan, pastikan
pelaksanaan Pilkada Ulang berjalan dengan baik dan pastikan netralitas ASN.
Itulah tugas utama Saudara, disamping tugas rutin lainnya,” ujar Mahyeldi,
dengan nada suara yang menunjukkan betapa pentingnya dua pesan tersebut.
Masa tugas Edi Dharma terbilang singkat—hanya hingga 19
April 2025, bertepatan dengan berakhirnya masa cuti Bupati definitif. Namun,
Gubernur Mahyeldi tampak tak ragu. Pengalaman Edi sebelumnya, yang juga pernah
menjabat sebagai Pjs Bupati Pasaman pada masa Pilkada serentak tahun 2024,
menjadi alasan utama keyakinan tersebut.
“Karena sudah dua kali bertugas di posisi dan tempat yang
sama, saya yakin dan percaya Saudara bisa menjalankan tugas dengan baik. Waktu
yang singkat insyaAllah tidak akan menjadi kendala,” tambah Mahyeldi optimis.
Selain mengemban amanah di Pasaman, Edi Dharma juga menjabat
sebagai Kepala Biro Umum di Pemerintah Provinsi Sumbar. Pengalaman birokrasi
yang matang menjadikannya sosok yang dianggap tepat untuk menghadapi dinamika
menjelang pemungutan suara ulang.
Menurut informasi resmi dari KPU Pasaman, Pilkada Ulang akan
digelar pada 19 April 2025 mendatang. Keputusan ini merupakan tindak lanjut
dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tertanggal 24 Februari lalu terkait
sengketa hasil Pilkada.
Dalam kurun waktu yang singkat ini, tantangan besar sudah
menanti. Namun, dengan pengalaman, ketegasan, dan arahan langsung dari
Gubernur, roda pemerintahan di Pasaman diharapkan terus berputar dengan stabil,
sembari menjaga marwah demokrasi yang sehat dan adil.(*/zoe)






