Padang Pariaman, Sindotime—Seorang pria berinisial F, 30, nekat dengan menenggak racun tikus saat siaran langsung di TikTok pada Selasa (21/10) sekitar pukul 11.30. Aksi yang dilakukan pria asal Lubuk Aluang tersebut, diduga dipicu oleh tekanan psikologis akibat fitnah dan penghinaan yang diterimanya dari mantan kekasih.
Tak butuh waktu lama, aksi pria itupun viral di media sosial. Beragam tanggapan dituliskan oleh netizen di kolom komentar video yang beredar. Dalam video tampak pria yang diduga F, sudah memasukkan cairan yang diduga racun tikus ke dalam mulutnya. Lalu, seorang pria berupaya menghentikan aksi itu dengan amarah.
Baca juga : Diduga Edarkan Sabu, Pria Asal…
“Apo karajo ang ko. Ndak ibo ang jo amak ang,” kata pria tersebut. Pria itupun berupaya menahan bagian leher si pria yang meneguk racun tikus, dengan harapn racun tak tertelan.
Peristiwa percobaan bunuh diri tersebut juga dibenarkan Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir. Ia menyebut F mengalami tekanan mental yang berat usai menjadi sasaran ejekan dan tudingan tidak benar di media sosial.
“Mendapati perlakuan itu, F merasa tertekan hingga melakukan aksi percobaan bunuh diri,” ujar AKBP Ahmad Faisol Amir.
Peristiwa itu bermula ketika F melakukan siaran langsung di TikTok dari kawasan Pasamudiak, Nagari Lubuakaluang. Dalam sesi live tersebut, muncul komentar bernada hinaan dari mantan kekasihnya.
“Tak hanya menjadi korban fitnah, F juga mendapat tantangan untuk meminum racun tikus. Merasa terpukul dan direndahkan, F akhirnya menuruti tantangan itu,” sambung Kapolres.
Baca juga : Tragedi Kemanusiaan di Palembayan, Sinyal Kuat…
Masih dalam kondisi siaran aktif, lanjutnya, F berjalan ke pasar untuk membeli racun tikus. Setibanya di rumah, ia langsung menelan beberapa potongan racun di depan kamera sambil terus menyiarkan aksinya.
“Melihat kejadian tersebut, FJ, kakak korban, segera menghentikan aksi berbahaya itu dan meminta bantuan warga sekitar. Sebagai langkah pertama, F dipaksa meminum susu untuk menetralkan racun sebelum dibawa ke fasilitas medis,” jelas Faisol.
Atas insiden itu, keluarga kemudian melaporkan ke Polsek Lubuakaluang. Berkat respons cepat keluarga dan aparat, nyawa F berhasil diselamatkan.
“Saat ini, kondisi F telah stabil dan ia berada dalam pengawasan pihak kepolisian untuk mendapatkan pendampingan psikologis, agar kejadian serupa tidak terulang,” ujarnya.
Baca juga : Adu Kambing, Pemotor Tewas di…
Kasus itupun menuai perhatian publik karena menunjukkan betapa seriusnya dampak tekanan mental dan penghinaan di media sosial. Polisi kini berfokus membantu pemulihan kondisi psikologis korban.
A salah seorang teman F, mengungkapkan bahwa rekannya itu dikenal terlalu “bucin” atau terikat secara emosional dalam setiap hubungan asmara yang dijalani. “F itu kalau pacaran selalu bucin parah. Dia memberikan segalanya dan mudah terseret perasaan,” tuturnya.
Ia menambahkan, ketika menghadapi masalah, F kerap menyalahkan diri sendiri dan bahkan pernah melukai dirinya saat mengalami tekanan batin dalam hubungan percintaan. “Pernah juga dia ingin memukul dan menyakiti dirinya sendiri ketika menghadapi konflik,” ujarnya.
Menurut A, kerentanan mental F yang tidak stabil diduga dimanfaatkan oleh pihak tertentu hingga akhirnya memicu tragedi yang terjadi saat siaran langsung tersebut.(*/zoe)
Berikutnya : Anak Nagari Kasang Demo Kantor…