Agam  

Flyover Padanglua Dibatalkan, Akibat Tingginya Kerawanan Gempa Tinggi dan Berada di Atas Patahan Aktif

KOKOH: Flyover duku berdiri kokoh. Sayangnya bangunan serupa gagal didirikan di Pasar Padanglua karena kondisi daerah tersebut yang rawan gempa.(zoe/sindotime)

Agam, Sindotime-Harapan masyarakat untuk menikmati jalan yang bebas macet dengan adanya flyover di Padanglua, akhirnya buyar. Kepastian ini mencul dalam rapat koordinasi dengan berbagai instansi terkait di Istana Gubernur Sumbar, Jumat (24/10).

Sebagai alternative Pemprov Sumbar menyiapkan dua strategi untuk mengatasi kemacetan di Padanglua tersebut.

Langkah pertama adalah penataan dan revitalisasi Pasar Padang Lua sebagai upaya jangka pendek. Penataan ini diharapkan mampu menertibkan aktivitas perdagangan dan parkir yang selama ini sering menimbulkan kepadatan lalu lintas di kawasan tersebut.

Baca juga : Rumah Warga Akabiluru Hangus…

Sementara untuk jangka panjang, Pemprov Sumbar akan melanjutkan pembangunan jalur bypass Bukittinggi–Koto Baru. Pembangunan ini dianggap solusi paling efektif untuk memperlancar arus transportasi antarwilayah sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap jalur utama yang kini padat kendaraan.

Rencana pembangunan underpass dan flyover di kawasan itu resmi dibatalkan. Berdasarkan kajian teknis, kawasan Padang Lua termasuk wilayah dengan tingkat kerawanan gempa tinggi karena berada di atas patahan aktif. Pembangunan underpass dinilai berisiko, sedangkan opsi flyover tidak mendapat izin dari PT KAI karena harus melintas di atas jalur rel kereta api.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil setelah mendengarkan berbagai masukan dari instansi dan pihak terkait.

“Kita sepakat fokus pada dua langkah konkret, yaitu menata kembali Pasar Padang Lua dan melanjutkan pembangunan bypass Bukittinggi–Koto Baru. Dengan kerja sama semua pihak, insyaallah kemacetan di kawasan ini bisa teratasi,” ujar Mahyeldi seusai rapat koordinasi di Istana Gubernur, Jumat (24/10).

Rapat tersebut dihadiri Bupati Agam Benni Warlis, perwakilan Balai Jalan, Balai MCKTR, sejumlah OPD Provinsi dan Kabupaten Agam, serta unsur pemerintah nagari dan kecamatan setempat.

Baca juga : Pelantikan Pejabat Baru, Langkah…

Menurut Bupati Benni Warlis, kedua langkah itu merupakan pilihan paling realistis.

“Revitalisasi pasar adalah solusi cepat untuk menertibkan kawasan, sementara bypass menjadi jawaban jangka panjang agar arus transportasi lebih lancar,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Wali Nagari Padang Lua, Jufri, yang menyebut masyarakat berharap proyek bypass segera dituntaskan.

“Panjang yang tersisa sekitar 1,2 kilometer menuju Pasar Amur. Kalau ini selesai, kemacetan bisa diurai tanpa perlu membangun infrastruktur berisiko seperti underpass atau flyover,” katanya.

Hasil rapat tersebut akan dijadikan dasar penyusunan rencana teknis dan penganggaran oleh pemerintah provinsi dan kabupaten. Pemprov Sumbar juga berencana mengajukan dukungan ke DPR RI, DPD RI, dan instansi pusat untuk mempercepat realisasi proyek.

“Kami berharap langkah ini tak hanya mengurai kemacetan, tetapi juga menjadikan kawasan Padang Lua lebih tertib, aman, dan nyaman bagi warga serta pengguna jalan,” tutup Gubernur Mahyeldi.(*/zoe)

Selanjutnya : Tarif Tiket Pesawat Turun hingga…