15 Hektare Perkebunan Sawit dan Gambir di Pangkalan, Hangus Terbakar

MEMBARA : Kebakaran lahan perkebunan sawit serta kebun gambir milik warga di Jorong Lubuak Ameh, Nagari Gunuang Malintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota.(damkar limapuluh kota)

Limapuluh Kota, Sindotime— Kobaran api dengan cepat menjalar dan melahap lahan perkebunan sawit serta kebun gambir milik warga di Jorong Lubuak Ameh, Nagari Gunuang Malintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, pada Senin (11/11) sore. Titik kebakaran bahkan sempat mendekati area perkebunan PTPN VI yang di dalamnya terdapat mes karyawan.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Limapuluh Kota, Fiddria Fala, menjelaskan bahwa laporan pertama diterima sekitar pukul 17.40 WIB. Seorang karyawan PTPN VI yang melihat api besar segera menghubungi Posko Damkar Pangkalan. Tak lama setelah itu, satu unit mobil pemadam dengan lima personel langsung diterjunkan ke lokasi.

Namun, perjalanan menuju titik api tidak berjalan mulus. Medan yang berbukit dan jalan sempit membuat mobil pemadam sulit mencapai lokasi. Petugas akhirnya harus melanjutkan upaya pemadaman secara manual, dibantu warga sekitar yang ikut bergotong royong menahan api agar tidak semakin meluas.

Baca juga : Kendala Cuaca di Jalur Distribusi Laut…

“Saat kami tiba sekitar pukul 18.20 WIB, api sudah membesar dan merambat ke kebun gambir serta sawit. Fokus utama kami saat itu adalah mencegah api menjalar ke mes karyawan PTPN VI,” ujar Fiddria, Selasa pagi (12/11).

Proses pemadaman berlangsung hingga pukul 22.00 WIB. Setelah empat jam berjuang, api akhirnya berhasil dikendalikan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian materi masih dalam pendataan. Luas lahan terbakar diperkirakan mencapai 15 hektare, mencakup lahan milik warga bernama Meki (27) dan Pika (34), keduanya warga Nagari Gunuang Malintang.

Salah satu warga setempat, Zuherman (55), menuturkan bahwa api pertama kali terlihat dari arah perbukitan sekitar pukul 17.30 WIB. Kondisi lahan yang kering dan angin kencang membuat kobaran api cepat membesar.

“Api merambat sangat cepat karena banyak semak kering. Kami langsung menghubungi Damkar agar bisa segera ditangani,” ungkapnya.

Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Namun pihak Damkar menduga, kebakaran dipicu oleh aktivitas pembakaran lahan atau puntung rokok yang dibuang sembarangan.

Baca juga : Tanah Datar Siap Dukung Kelanjutan Pembangunan Tol…

Fiddria mengingatkan masyarakat agar tidak membuka atau membersihkan lahan dengan cara membakar, terutama di musim kemarau.

“Kondisi cuaca panas dan vegetasi kering sangat berisiko. Sekali api menyala, penyebarannya sulit dikendalikan,” tegasnya.

Dinas Damkar Limapuluh Kota mencatat, kebakaran lahan seperti ini sering terjadi di kawasan Pangkalan Koto Baru, terutama di area perkebunan di perbukitan yang memiliki akses sulit dan banyak ditumbuhi semak kering. Hingga Selasa pagi, petugas Damkar bersama warga masih bersiaga untuk memastikan tidak ada titik api baru yang muncul. Situasi di lapangan kini dinyatakan aman dan terkendali.(*/zoe)

Selanjutnya : Diduga Rugikan Negara Rp 1,2 Miliar…