Sumbar  

KWI Perkuat Ekosistem Wakaf Produktif, Dorong Perkembangan Ekonomi Syariah

DIBUKA : Suasana pembukaan WKI yang resmi dilangsungkan di Ballroom Truntum Hotel.(pemprov sumbar)

Padang, Sindotime–Sejumlah tokoh nasional dan internasional, termasuk Wakil Presiden RI ke-13, Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin hadir di Konferensi Wakaf Internasional (KWI) yang resmi dimulai pada Sabtu (15/11) di Ballroom Hotel Truntum Padang. Ini menandai langkah penting dalam upaya memperkuat ekosistem wakaf produktif serta mendorong berkembangnya ekonomi syariah di tingkat global.

Menteri Agama RI, KH Nasaruddin Umar dalam sambutannya menegaskan bahwa Sumatera Barat memiliki sejarah panjang dalam tradisi wakaf dan pendidikan Islam. Menurutnya, konferensi ini menjadi peluang strategis bagi Sumbar untuk tampil sebagai pionir pengelolaan wakaf modern yang transparan dan produktif. “Mudah-mudahan Sumbar bisa menjadi barometer pemberdayaan wakaf di Indonesia,” ujarnya.

Baca juga : Dua Pejabat jadi Terdakwa dalam Kasus…

Nasaruddin juga menyoroti besarnya potensi dana umat—mulai dari zakat, infak, sedekah, qurban, hingga kontribusi para perantau Minang—yang dinilainya dapat menjadi kekuatan ekonomi bila dikelola secara optimal.

Pandangan senada disampaikan Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin. Ia menekankan bahwa sejak masa awal Islam, wakaf telah berperan sebagai pilar penting dalam membangun peradaban. Namun, dari sekitar 57 ribu hektare aset wakaf yang ada, baru sekitar 4 persen yang telah dikelola secara produktif.
“Aset wakaf tidak hanya harus memperkuat aspek spiritual, tetapi juga harus menjadi motor penggerak ekonomi umat,” tegasnya.

Prosesi pembukaan KWI ditandai dengan pemukulan gendang oleh sejumlah tokoh, termasuk Menteri Agama, Ketua DPR RI Ahmad Muzani, Gubernur Sumbar H. Mahyeldi, Pimpinan PMDG KH. Hasan Abdullah Sahal, perwakilan Al-Azhar Dr. Mahmoud Al Hawary, Ketua BWI Kamaruddin Amin, dan Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy.

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menyampaikan ucapan selamat datang dan mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan konferensi ini. Ia menyebut potensi wakaf di Indonesia sangat besar namun belum dimanfaatkan secara maksimal, sehingga ia berharap forum ini melahirkan rekomendasi konkret terkait pengembangan wakaf produktif.

Baca juga : Percepat Akselerasi Transformasi Digital…

Pada kesempatan lain, KH Hasan Abdullah Sahal dari Pondok Modern Darussalam Gontor mengajak seluruh peserta untuk mengikuti rangkaian kegiatan dengan sungguh-sungguh agar hasil konferensi benar-benar dapat diimplementasikan.

Hari pertama konferensi diisi berbagai agenda penting, antara lain penandatanganan MoU antara Pemerintah Provinsi Sumbar dan BPKH, penandatanganan komitmen bersama Bank Nagari dan Wakaf Warrior, serta peluncuran Wakaf Uang.

Di sesi ilmiah, para pakar membahas isu-isu wakaf kontemporer. Sesi pertama mengangkat tema wakaf untuk pembangunan berkelanjutan, menghadirkan pembicara seperti Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin (Ketua BWI), Dr. Perry Warjiyo (Gubernur BI), dan Dr. Triang Astarduddin.
Sesi kedua membahas zakat dan wakaf untuk kesejahteraan sosial, dengan pemaparan dari Prof. Dr. Nizar Ali, Prof. Dr. Noor Achmad, dan Prof. Dr. Ahmad Wira.
Sesi ketiga menyoroti praktik terbaik wakaf untuk pendidikan, khususnya strategi pemberdayaan wakaf bagi pengembangan SDM dan pendidikan berkelanjutan.

KWI yang berlangsung selama dua hari ini diharapkan mampu menghasilkan rumusan, kerja sama, dan inovasi konkret yang dapat menjadikan wakaf sebagai instrumen strategis dalam memperkuat ekonomi umat, baik di tingkat nasional maupun dunia Islam.(*/zoe)

Selanjutnya : Heboh Soal Komen Netizen di Medsos Terkait Padang Job Fair 2025…