Beberapa dashboard unggulan yang diperkenalkan antara lain, Dashboard Pembangunan, menampilkan kinerja pemerintahan, realisasi pendapatan dan belanja daerah, hingga performa masing-masing OPD yang dapat diakses publik tanpa login. PPDB Online, yang memberikan informasi terbuka mengenai jumlah pendaftar, daya tampung sekolah, peringkat, hingga hasil kelulusan SMA. Dashboard Kebencanaan, Sitrustme (informasi HIV/AIDS dan IMS), Portal Lowongan Pekerjaan, serta Geoportal Sumbar.
Menurut Vasko, keterbukaan data melalui dashboard ini memberi ruang bagi masyarakat, termasuk Ombudsman, untuk melakukan pengawasan publik secara langsung terhadap jalannya pemerintahan.
Untuk menjawab disparitas akses informasi, Pemprov Sumbar juga menghadirkan 119 titik WiFi publik gratis di SMA-SMA wilayah pelosok yang bisa digunakan warga setelah jam belajar. Jumlah ini akan diperluas menjadi lebih dari 400 titik pada 2029.
Baca juga : Polda Sumbar Tingkatkan Tekanan terhadap…
Selain itu, pemerintah juga tengah mengembangkan Taman Digital dan Nagari Creative Hub (NCH) sebagai pusat kegiatan digital di nagari. Fasilitas ini dirancang tidak hanya mendukung keterbukaan informasi, tetapi juga mendorong kreativitas, literasi digital, dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Menutup paparannya, Wagub Vasko menekankan bahwa Sumbar akan terus memperluas kolaborasi untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
“Potensi untuk meningkatkan keterbukaan informasi di Sumatera Barat masih sangat besar, dan kami berkomitmen untuk terus memperkuatnya,” tegasnya.(*/zoe)
Selanjutnya : Satu Unit Rumah Warga di Koto Kociak…






