Sumbar  

Perkuat Sektor Akuakultur, Tingkatan Biosekuriti pada Budidaya Ikan Air Tawar

PENUH HARAPAN : Workshop Peningkatan Biosekuriti pada Budidaya Ikan Air Tawar yang dilaksanakan di Padang, Sumbar, pada 18–21 November 2025.(pemprov sumbar)

Perwakilan Indonesia menegaskan bahwa pengalaman nasional dalam menerapkan PMP/AB di sistem budidaya darat dapat menjadi model adaptif bagi negara lain di kawasan. Integrasi pendekatan ini juga mendukung agenda global seperti penguatan sistem peringatan dini penyakit ikan, penanganan resistensi antimikroba (AMR), dan peningkatan kapasitas laboratorium.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menggarisbawahi bahwa penyakit ikan telah berkembang menjadi ancaman lintas negara dan perlu ditangani melalui kemitraan regional. Ia menyatakan kesiapan Sumbar menjadi wilayah percontohan biosekuriti budidaya air tawar mengingat besarnya potensi sektor tersebut di daerahnya.

Baca juga : Pohon Sawit Tumbang, Satu…

Senada dengan itu, Kepala Badan Kesbangpol Sumbar, Mursalim, menjelaskan bahwa forum tersebut juga menyepakati langkah-langkah praktis yang dapat diterapkan langsung oleh pembudidaya, seperti penggunaan benih bersertifikat, manajemen air yang lebih baik, desinfeksi rutin, hingga pencatatan kegiatan harian—praktik sederhana namun berdampak besar terhadap produktivitas.

Seluruh hasil pertemuan tersebut sejalan dengan agenda global FAO terkait pengendalian AMR, peningkatan laboratorium kesehatan ikan, serta rencana pengembangan pilot farm biosekuriti di Indonesia.

Workshop ini menjadi momentum penting dalam memperkuat ketahanan sektor akuakultur di wilayah Samudra Hindia, yang berperan besar dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat pesisir. Acara turut dihadiri oleh FAO, WOAH, akademisi, kementerian teknis, dan pelaku usaha perikanan.(*/zoe)

Selanjutnya : Berawal dari Dugaan Pencabulan Anak…