Lebih lanjut, Taufik menyampaikan bahwa PDI-P tengah mendorong konsep politik berperadaban, bukan semata politik elektoral. Menurutnya, pendekatan ini sejalan dengan konsep DIR yang berpijak pada Kebudayaan Melayu sebagai dasar pemberian status keistimewaan.
Dari sisi advokasi, Badan Pekerja Perwujudan Daerah Istimewa Riau (BPP DIR) yang dipimpin Taufik selama ini aktif menjajaki komunikasi dengan berbagai partai politik, termasuk PDI-P. Pertemuan dengan Hasto disebut sebagai titik awal koordinasi yang lebih terjadwal. Hasto, lanjut Taufik, berencana mengatur waktu pertemuan lanjutan.
Baca juga : Pohon Sawit Tumbang, Satu…
Taufik juga memaparkan langkah-langkah formal yang telah dilakukan dalam perjuangan DIR. Dokumen administrasi pengusulan DIR telah disampaikan ke DPR dan DPD RI, didukung lebih dari 130 organisasi, sejumlah kepala daerah, DPRD, serta dukungan personal dari tokoh nasional seperti Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi.
Sebagai bagian dari diskusi kebudayaan, Taufik menyerahkan dua buku penting kepada Hasto: “Tunjuk Ajar Melayu” dan “Pancung Alas.” Hasto menunjukkan ketertarikan besar terhadap keduanya, bahkan langsung membuka dan membaca beberapa bagian dari Tunjuk Ajar Melayu saat itu juga.(*/zoe)
Selanjutnya : Perkuat Sektor Akuakultur…






