Agam, Sindotime—Curah hujan ekstrem selama sepekan terakhir memicu rangkaian bencana hidrometeorologi di Kabupaten Agam pada Sabtu–Minggu (22–23/11). Dalam dua hari tersebut, sejumlah wilayah mengalami dampak berlapis mulai dari banjir, banjir bandang, longsor, hingga pohon tumbang yang menyebabkan akses transportasi terputus, merendam permukiman, serta mengganggu aktivitas ekonomi warga.
BPBD Agam mencatat lima kecamatan yang terdampak paling signifikan, yaitu Tanjungraya, Banuhampu, Palupuh, Palembayan, dan Lubukbasung. Petugas dikerahkan sejak laporan pertama diterima untuk melakukan asesmen, evakuasi, hingga koordinasi dengan dinas teknis terkait.
Baca juga : Banjir di Ulakan Tapakis, 120 Kepala Keluarga…
Tanjungraya: Sungai meluap, banjir bandang menghancurkan fasilitas wisata
Bencana pertama tercatat di Jorong Pasarabaa, Nagari Kotokaciak, ketika luapan Sungai Asam merendam empat rumah warga sekitar pukul 05.00, Sabtu (22/11). Hujan yang tak kunjung reda menyebabkan air terus meningkat hingga memasuki bagian dalam rumah.
Belum 24 jam berlalu, Jorong Paninjauan, Nagari Paninjauan dihantam banjir bandang yang membawa material kayu, lumpur, dan batu besar dari perbukitan. Dampaknya luas: kolam renang dan fasilitas wisata tertimbun, bangunan usaha rusak parah, dan lahan pertanian dari hulu hingga hilir ikut terdampak. Jalur nagari pun terputus karena jalan runtuh dan tumpukan material yang besar.






